Rumor Girl
By : Yoora KinKarina duduk di ranjang UKS sesekali meringis saat Jeno membantunya mengobati lukanya. Yah, Lee Jeno. Tadi mereka berpapasan saat Karina menuju UKS.
"Jadi cewek itu yang kalem. Bukan bar-bar gini", omel Jeno.
"Ck, mereka yang mancing gue duluan"
"Iya, iya. Mau tahu nggak mereka dapat hukuman apa ?"
"Bodoh amat !"
"Mereka di DO bokap gue", jawab Jeno membuat Karina terkejut. Wah... dirinya saja yang sudah memenuhi catatan kenakalan Pak Kyungsoo tidak sampai di DO. Ternyata Ayahnya itu cukup berpengaruh. Tepatnya memanfaatkan pertemanan dengan si pemilik sekolah.
"Bokap lo kok mau-mau aja disuruh bokap gue ?"
"Yah namanya juga temenan. Lu lihat Mark hyung sama Taeyong hyung udah kayak pasangan gay"
"Gue laporin lu ngatain mereka gay"
"Cepu lu"
Jeno mencubit gemas pipi Karina yang tidak terluka tentunya. Karina tidak mau kalah malah menjambak rambut Jeno ke belakang. Sepertinya Ayah Karina harus dipanggil lagi kali ini bersama si pemilik sekolah.
Ceklek...
Aksi brutal mereka terhenti ketika pintu dibuka dan disana sudah ada Winter yang diikuti Jaemin di belakangnya. Pasangan rival itu saling melepaskan.
"Kenapa ? mau protes Papa lo datang buat gue ?", sakras Karina membuat Winter menunduk.
Jaemin langsung memberi kode pada Jeno untuk keluar memberi ruang untuk dua gadis itu.
"Gue cuma khawatir, mau lihat keadaan lo", ucap Winter masih menunduk tidak berani menatap Karina.
Karina menghela nafas lagi. Karina tidak tega membentak Winter. Entah sejak kapan dia selemah itu. Dia mengaku tidak benar-benat membenci Winter. Gadis itu terus memasang wajah bersalah dan menyesalnya saat berhadapan dengan Karina. Seperti perkataannya pagi ini. Yang melakukan kesalahan adalah orangtua mereka.
"Panggil gue Unnie ! gue kan lebih tua", ucap Karina membuat Winter terkejut dan mengangkat wajahnya yang tadinya menunduk. "Sini bantu gue !"
Winter menurut mendekat dan meneruskan pekerjaan Jeno mengobati beberapa lecet di wajah Karina serta mengompres memar di beberapa bagian tubuhnya. Karina memang sangat kacau karena dikeroyok Yeji dkk.
"Gue masih belum tahu lo tulus atau nggak. Yang jelas nyokap lo nggak akan suka kalo lo deket-deket gue"
Winter tiba-tiba menggeleng ribut, "Gue nggak peduli kalo Mama nggak suka. Apa salahnya dekat sama saudara sendiri ?"
"Saudara tiri", ralat Karina.
"Terserah intinya kita anak Papa. Dan soal Jungwoo Oppa. Dia baik kok"
"Baik bagian mananya ? dia ngeliatin gue udah kayak mau gigit"
"Yah kalo gigit tinggal balas gigit juga kan ?"
Keduanya kemudian tertawa bersama-sama. Entah bagian mana yang lucu. Hingga Karina meringis karena lecet di sudut bibirnya. Mereka berbaikan. Katakanlah begitu.
"Btw, ada yang makin lengket", goda Winter tiba-tiba.
"Lengket apanya ?"
"Idih... sok nggak ngerti ! Itu yang rajin antar-jemput", Winter mencolek lengan Karina.
"Ck, kita lagi belajar bareng karena lomba nggak lebih yah !"
"Masa sih ? Jeno Oppa panik gila lari ke kelas Unnie. Kasihan banget si Yeji di dorong terus narik lo ke belakang dia. Udah kayak drakor"
Benar. Karina teringat adegan tadi saat Jeno datang tiba-tiba. Mendorong Yeji dan langsung menariknya dari tengah keroyokan itu. Menengahi mereka meski gadis-gadis itu masih saling menyerang. Karina yakin Jeno setidaknya terkena satu-dua cakaran mereka. Untungnya si wali kelas datang dan menyelamatkan Jeno dari pertengkaran mereka.
"Kebanyakan nonton drakor"
"Kalo Jeno Oppa suka sama lo gimana ?"
Deg...
Karina terdiam sebentar. Jeno menyukainya ? tidak terbayang olehnya. Setiap bertemu kemungkinan bertengkar minimal berdebat sekitar 90%. Hei... tidak mungkin.
"Nggak mungkin ! dia temen berantem gue"
"Tapi menurut gue dia suka lo. Kelihatan banget jelas ! Jaemin Oppa juga setuju"
Deg...
Nama terakhir yang disebut Winter membuat Karina tertegun. Jaemin ? apa benar menurut pemuda itu Jeno menyukainya ? dia penasaran bagaimana tanggapan Jaemin soal itu.
"Jaemin bilang begitu ?"
"Iya, katanya kelihatan banget. Kan mereka temenan udah lama juga. Jadi tahulah kelakuan masing-masing"
Benar. Mereka berteman sudah lama. Jika Jaemin bilang begitu, apa benar Jeno menyukainya ? tapi bagaimana bisa ? Kita balik pertanyaannya. Apa dia juga menyukai Jeno ? atau setidaknya dia sedikit menyukai rivalnya itu ?
Jika dipikir-pikir benar kata Winter. Akhir-akhir ini dia sering bersama Jeno. Memang benar juga karena lomba tapi jika dipikirkan lagi itu hanya alasan. Rangking 1 dan 2, mereka jelas mampu belajar sendiri. Dan Karina mengakui dia jadi sering mencari Jeno padahal dia bisa saja minta bantuan Mark yang memang selalu menjaganya sejak dulu.
"This is more confusing than a math questions !"
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim