Rumor Girl
By : Yoora KinKarin dan Jeno sudah menyelesaikan registrasi peserta dan sedang menunggu lomba dimulai. Ada banyak peserta lain juga di ruang tunggu itu. Mereka tampak gelisah sambil memanfaatkan sisa waktu dengan terus mempelajari materi. Berbanding terbalik dengan mereka berdua yang terlihat santai. Malah Jeno sedang asik dengan game di HP nya.
"Awas aja lo sengaja bikin kita kalah !", tegur Jeno menyadari ekspresi mencurigakan Karina.
Karina hanya mendengus menanggapi Jeno. Sejujurnya mereka berdua cukup menjadi perhatian seisi ruang tunggu. Musuh terberat para peserta. Bahkan di ajang lomba individu dua orang itu selalu meraih gold dan silver medal. Bagaimana jadinya jika mereka dalam satu team ? sudah jelas siapa yang akan menaiki podium rangking 1.
Seperti yang sudah diduga dengan mudah pasangan itu mengambil posisi rangking 1. Jeno bahkan tidak bisa menghilangkan senyum dari wajah tampannya. Bukan karena gold medal yang menggantung di lehernya. Padahal biasanya dia sangat terobsesi dengan gold medal. Tapi kali ini ada hal lain yang membuatnya bahagia. Tentu saja hadiah dari Karina untuknya.
"Jadi kita pacaran ?", tanya Jeno memastikan setelah mobilnya sudah terparkir di depan rumah Karina.
"Ngapain nanya ? udah tahu kan", jawab Karina jutek.
"Gue mau dengar langsung dari mulut lo. Takutnya cuma gue yang anggap hubungan ini"
"Lebay lo ! iya kita pacaran Lee Jeno !", ucap Karina dengan nada juteknya. Jeno tahu Karina hanya gengsi.
Jeno tersenyum senang dan tiba-tiba saja melepas seatbelt dan mendekat. Karina yang merasa terancam segera menjauhkan diri bahkan reflek menutup bibirnya dengan tangannya sambil sebelah tangannya menahan tubuh si sipit agar tidak semakin mendekat.
"Lo kok jadi kebiasaan main nyosor gitu"
"Hehehe... bibir lo candu soalnya !", jawab Jeno sukses membuat wajah Karina memerah. Sejak kapan Jeno seahli itu membuat Karina blushing ?
Jeno menarik kuat kedua tangan Karina dan kembali mencoba mencium pacar barunya itu. Hingga...
Tok...
Tok...Ketukan di kaca jendela mobil menginterupsi aksi Jeno. Rasanya Jeno ingin mengumpati si pengganggu tapi batal karena itu calon mertuanya, Kim Jaejoong.
"Papa !", heboh Karina langsung turun dari mobil dan bersembunyi di belakang Papanya.
"Malam Om !", ucap Jeno tersenyum kikuk setelah turun dari mobilnya.
"Kalian baru pulang dari lomba ?"
"Iya, dapat gold medal !", jawab Karina memamerkan gold medal yang masih menggantung di lehernya.
Jaejoong tersenyum dan mengusap lembut pucuk kepala Putrinya. Jeno yang masih disitu ikut tersenyum. Ini pertama kalinya dia melihat Karina memamerkan kemenangannya. Dulu gadis itu hanya peduli dengan hadiah uangnya.
"Om saya pulang dulu"
"Nggak mampir ?"
"Nggak Pa ! nggak boleh !", Karina yang menjawab. Dia teringat kejadian di kamarnya.
Jeno akhirnya pamit pulang sedangkan Karina masuk sambil mengandeng lengan Ayahnya. Kian hari dia makin dekat dengan Jaejoong. Berkat perjuangan pria itu untuk mendekati dan terus memberi kasih sayang seorang Ayah yang tidak pernah dirasakan Karina.
Wajah berseri Karina berubah datar ketika keduanya langsung disambut si Nyonya rumah yang mendelik sinis ke arah keduanya. Karina melepaskan gandengan tangannya dan berlalu menuju kamarnya. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Karina mengganti piyamanya dan berbaring di kasurnya. Samar-samar mulai terdengar suara dua orang dewasa di rumah itu saling membentak satu sama lain. Namanya dan nama Ibunya tidak absen dari pertengkaran itu.
Ceklek...
Itu Winter yang masuk ke kamarnya. Ikut berbaring di sampingnya. Winter berbagi sebelah earphone nya pada Karina dan terdengar lagu yang diputar Winter dari HP nya.
"Sorry, karena gue mereka jadi sering berantem !", ucap Karina dan dibalas gelengan Winter.
"Sebelum lo kesini hubungan mereka memang sudah hancur. Tapi baru sekarang meledaknya", ucap Winter kini memeluk saudara se-Ayahnya itu.
Keduanya larut dalam alunan musik lembut yang diputar Winter hingga jatuh dalam alam mimpi.
Rumah itu kembali tenang setelah keributan pertengkaran tadi. Para pelayan mulai membersihkan kekacauan sisa-sisa amukan penghuni rumah.
Sangat pelan hingga tidak menimbulkan suara, Jaejoong memasuki kamar Karina berniat mengecek keadaan Putrinya. Seulas senyum muncul di wajahnya mendapati kedua Putrinya tertidur saling berpelukan. Senang rasanya melihat mereka akrab meski dalam keluarga yang sudah hancur. Dia sadar dirinya bukan Ayah yang baik karena memberi keluarga yang hancur untuk anak-anaknya. Tapi dirinya juga manusia biasa yang egois.
"I'm sorry !"
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim