Rumor Girl
By : Yoora KinJaejoong tersenyum puas menatap lembar surat permohonan perceraian. Dia mulai melakukan satu per satu rencananya. Setelah menyingkirkan campur tangan mertuanya di perusahaannya kini saatnya memutuskan hubungan yang sudah membelenggunya selama bertahun-tahun.
"Kau yakin soal ini ?"
"Aku sangat yakin. Sejak awal pernikahan ini dipaksakan. Baik aku dan Taeyeon kami terpaksa. Aku akan memberi kebebasan pada anak-anakku untuk memilih mengikuti siapa. Mereka sudah cukup dewasa untuk menilai"
"Bukankah jelas mereka akan memilih Taeyeon ?"
"Kau pikir begitu. Aku bukan satu-satunya yang bermasalah dalam hubungan ini. Taeyeon tidak jauh beda dariku. Dan anak-anak tahu tentang itu. She's just playing victim !", jawab Jaejoong melemparkan sebuah amplop yang dengan sigap di tangkap Donghae.
Donghae menggeleng prihatin dengan pasangan suami-istri yang sama rusaknya itu. Isinya beberapa foto Taeyeon dengan pria-pria yang berbeda pula. Mereka jelas lebih muda dari Nyonya Kim itu.
Brak...
Seperti dugaan Jaejoong. Taeyeon menerobos kantornya. Dia datang untuk protes tentang perceraian.
"Kau tidak bisa melakukan ini, Kim Jaejoong !", bentak Taeyeon tak terima.
"Kenapa tidak bisa ? aku tidak memiliki kepentingan apa pun denganmu dan keluargamu. Sudah cukup aku diam menuruti kalian"
"Kau lupa dengan Jungwoo dan Winter ?"
"Ck, itu urusanku dengan anak-anakku bukan denganmu !"
"Hahaha... aku yang melahirkan mereka. Kalau kau lupa !"
"Sebegitu yakin dirimu kalau mereka akan memilihmu ? kau tahu darimana aku mendapatkan ini ?", Donghae menyerahkan amplop berisi foto-fotonya yang tadi dilemparkan Jaejoong.
"Kim Jungwoo. Putra tercintamu yang menyimpan ini di kamarnya. Kau pikir aku satu-satunya yang dibenci ? kau bahkan bermain dengan salah satu teman Putra mu ? Ibu macam apa kau ini ?", emosi Jaejoong meledak-ledak.
"Tidak mungkin ! Jungwoo ku tidak..."
"Haruskah kita membahas yang terjadi 5 tahun yang lalu ? Kelakukan bejatmu di depan Jungwoo dan Winter ?"
Plak...
Taeyeon memberi Jaejoong satu tamparan sebelum pergi. Jaejoong menarik nafasnya dalam berusaha meredakan emosinya. Donghae yang masih disitu hanya bisa menunduk prihatin dengan takdir kelam hubungan sahabat karibnya itu.
.
.
.
.
.
.
.Karina berjalan menuju kantin sendirian. Namun langkahnya berhenti karena ada beberapa murid yang menghalanginya. Mereka anggota OSIS. Salah satu dari mereka menyerahkan beberapa formulir pendaftaran ekskul. Yah, ini tahun keduanya di SMA tapi tidak pernah masuk ekskul manapun. Yah karena tidak ada satupun ekskul yang mau menerimanya dulu.
Rumor tentangnya sudah dilupakan bahkan beberapa murid lain mulai mendekati dan berbicara padanya. Yah walau hanya sekedar menyapa. Dan sekarang dia ditawari ekskul.
Karina hanya menjawab akan memikirkannya dulu dan akhirnya terpaksa menerima tumpukan formulir ekskul itu ke kantin.
Karina langsung menghampiri meja Winter dan tentunya sudah ada Jaemin, Jeno dkk juga disana. Dengan sigap Jeno mendorong paksa Jisung yang duduk di sebelahnya untuk memberi tempat untuk Karina.
"Hyung sempit ! dia bisa duduk di sebelah sebelah Winter masih free !", keluh Jisung tidak terima dirinya dipaksa bergeser hingga kini berdempetan dengan Chenle.
"Lo aja yang pindah situ !", ucap Jeno yang menarik tangan Karina untuk duduk di sampingnya.
"Kan gue yang duluan duduk disini ! lo aja yang pindah, hyung !"
"Ck, kek bocah lo berdua !", sindir Renjun yang akhirnya mengalah pindah ke seberang di samping Winter.
"Apa ini ?", tanya Jeno penasaran dengan tumpukan kertas yang dibawah Karina.
"Formulir ekskul ! tadi dikasi OSIS"
"Unnie belum masuk ekskul ?", tanya Winter dan diangguki Karina. "Ikut ekskul gue aja ! modeling !", tawar Winter kemudian.
"Emang ada ekskul begituan ?"
"Ada dong ! visual kayak kita harus banget ikut ekskul ini", jawab Winter penuh percaya diri membuat para pria melongo.
Winter tidak peduli malah sibuk mencarikan formulir ekskulnya di tumpukan formulir yang tadi dibawah Karina. Setelahnya membantu Karina mengisi formulir itu.
"Kok gue nggak yakin yah ? emang gue cocok ikut beginian ?", ucap Karina ragu di tengah-tengah mengisi formulirnya.
"Cocoklah, kan lo cantik !", bukan Winter yang menjawab tapi Jeno.
Cup...
Tidak lengkap rasanya kalau tidak diikuti satu kecupan di pipi Karina.
"Lee Jeno !", pekik Karina terkejut pasalnya bukan hanya mereka berdua di situ.
"Ups... sorry kebablasan !", ucap Jeno santai mengabaikan teman-temannya yang mendadak cosplay manekin. Mereka bahkan tidak sempat berkedip.
Brak...
Semuanya terkejut. Kali ini ulah Haechan yang mendadak menggebrak meja. Kasihan Jisung dan Renjun yang terlonjak kaget hingga minuman Jisung tumpah di celana Chenle.
"Jelaskan Lee Jeno !", heboh Haechan menunjuk-nunjuk Jeno.
Meja itu tiba-tiba kacau. Jisung yang sibuk membantu Chenle membersihkan celananya ditemani omelan dan makian Chenle tentunya. Renjun dan Haechan yang sibuk menutut penjelasan Jeno. Jaemin dan Sungchan yang untungnya masih nge-bug. Dan Winter yang sibuk mempromosikan ekskulnya pada Karina. Entah siapa yang harus didengar.
"DIAM !", bentak Jeno yang sukses membuat seisi meja ahh tepatnya seisi kantin mendadak hening. "Karina itu pacar gue !", lanjutnya yang jelas terdengar seisi kantin yang hening itu.
Karina hanya bisa pasrah dengan kelakuan pacarnya yang kini tersenyum bangga setelah pengumuman mendadaknya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim