Angin malam yang berhembus begitu kencang, dingin, sunyi, sepi, sendiri. terduduk di antara bebatuan yang memandangi kita? tidak, mereka benda mati.
ya. Di sinilah Yoongi yang tengah menikmati kesunyian malam di tengah derasnya angin sungai dan di kelilingi batu yang begitu besar terjejer rapi di sekitarnya. menatap gemintang yang bersinar begitu cerahnya.
Menutup matanya dan merasakan setiap hilir angin. hanya berbekalkan senter hp di sebuah tempat terpencil, yang begitu damai. Gemercik arus sungai yang deras membuatnya enggan untuk menolak ketenangannya. Hanya dia dan....
'kraakk!!'
....suara burung? tunggu... ! burung?gagak?!. Yoongi membuka matanya dengan nafas tersenggal-senggal. Bayangan masa lalunya kembali padanya, dimana saat burung itu memakan bangkai....! tidak! Yoongi tidak mau mengingatnya!.
Ia mengalihkan pandangannya pada air sungai, sedikit mengatur nafasnya. Dia menatap bagaimana air sungai itu mulai keruh hingga berbau anyir. Yoongi memundurkan tubuhnya, menolak segala bayangan yang menghantuinya.
'Brukk!!
"akhh!" Sedikit merintih karena terjatuh dari batu besar yang cukup tinggi. Dia menggelengkan kepalanya menatap kembali air sungai yang menjadi jernih.
Hingga,,sesuatu mengalihkan atensinya, tidak...itu bukan bayangan masa lalunya lagi. Yoongi menatap keranjang yang penuh dengan bunga, siapa orang tengah malam begini yang memetik bunga?.
Yoongi mulai mengamati dan perlahan mendekat, peresetan dengan rasa sakit akibat jatuh tadi. perlahan mendekati keranjang yang mengapung. Satu tangan kecil muncul di balik kain tersebut, sempat terjingkat namun kembali melihat, apakah ada kehidupan.
Dia menatap arah kemana keranjang itu, air terjun. ya, keranjang berisi bunga itu akan jatuh. Yoongi memilih acuh, dia melangkahkan kakinya untuk keluar dari area sungai, sepertinya terlalu banyak berhalusinasi.
Namun terdengar tangis memilukan, bersamaan dengan suara air yang turun. Yoongi terdiam sejenak, menatap kembali pada keranjang itu. Hingga angin membuang kain yang menutupi gundukan kecil di balik bunga tersebut.
"bayi?..apa itu...bayi?"
Dia kembali mengikuti arus air itu pergi, hingga pandangannya tertuju pada bayi mungil di dalam keranjang tersebut. begitu jelas, bahkan tangisannya membangunkan rasa iba Yoongi.
"i-itu ITU BAYI!!" Dia berlari menyusuri batu, tak perduli dengan sepatu yang sudah terlepas dari kakinya hingga kerikil yang melukainya. dalam pikirannya hanya 'Di sana ada kehidupan, tidak akan ku biarkan kehidupan itu pergi begitu saja'.
BYURR!!
Yoongi memasukan kakinya ke sungai, separuh celananya basah sekarang. dia mengambil akar pohon dan dia gunakan untuk bertahan di posisinya. bayi itu hampir jatuh, untungnya masih tersenggal oleh batu.
Yoongi berusaha menggapai ujung keranjang namun masih belum mampu menyentuhnya. Bahkan akar pohonnya begitu licin. Dia terpeleset dan....
"ti-tidak! TIDAK!"
Kini seluruh tubuh Yoongi basah karena terjatuh seluruhnya ke sungai. Aliran sungai itu begitu deras. Yoongi mendapatkan keranjangnya, namun kakinya sekarang berada di bawah, dan sedikit saja lengah, dia akan jatuh.
Di satu sisi tangannya memegang erat keranjang bayi, dan di sisi lain dia masih berpegang pada akar pohon. Yoongi mulai lemas, seolah tidak bisa berpegang semakin erat lagi pada akar pohon di sana. Tangannya kini terluka akibat goresan dari akar pohon yang licin dan tajam.
"HYUNG!!"
Akhirnya!. pegangan Yoongi kembali mengerat dan kembali tersadar pun, segera berteriak untuk meminta bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hybrid [YOONTAE] End
ChickLitmenceritakan tentang seorang anak yang di selamatkan oleh Yoongi, hingga akhirnya di rawat dan di besarkan sendiri