"Kau adalah manusia paling kejam dan tidak berperasaan Min yoongi"
"Lalu?"
"Baguslah jika kau sudah mengetahui hubungan kami, jadi tidak perlu mempersulit hubungan kami benarkan Taeby"
Tangab Seung-woo yang ingin menyentuh pipi Taeby dengan cepat di singkirkan oleh Jimin, bersamaan dengan Taeby yang menghindari sentuhannya.
"Jangan berani menyentuhnya!"
"apa salahnya, sebentar lagi aku akan menjadi ibunya dan kakak iparmu"
"Aku tidak akan pernah sudi mengakui kau sebagai ibuku" Tatapan tajam dan dingin itu di tunjukan jelas pada Seung-woo.
Yoongi menarik lengan Seung-woo untuk membawanya pergi keluar. Jimin memandang Taehyung yang masih terdiam di tempatnya, mencoba mendekati Taehyung untuk menenangkannya.
Jimin menarik Taehyung ke pelukannya, mengelus surai coklat halus itu dan mengatur nafasnya.
"Jimin hyung.."
"ya?"
"Aku mau bertemu Jin hyungie" Jimin melepas pelukannya dan menangkup pipi Taehyung, menatap buliran cantik yang jatuh dari mata indahnya. Jimin segera mengangguk dan mengambil jaket Taehyung dari lemari.
Mereka berdua menuruni tangga dan keluar dari pintu, menuju ke garasi mobil dan melajukan mobil dengan cepat keluar gerbang.
Di mobil mereka hanya saling diam dan tak ingin membuka suara sama sekali. Jimin yang menyetir hanya fokus dengan jalan di depannya, sedangkan Taehyung masih memikirkan, apa yang di inginkan Seung-woo hingga datang ke rumahnya tiba-tiba.
Taehyung tidak akan pernah membiarkan dia menjadi ibunya, tidak akan. Dari awal dia mencoba membiarkan keduanya menjalin hubungan, tetapi lama kelamaan firasatnya seperti mengatakan bahaya yang akan datang.
Kali ini kalaupun harus mengorbankan kebahagiaan papanya dia tidak perduli, untuk sekali ini dia akan tetap bertahan dengan keegoisannya. Tapi dia berfikir sekali lagi, bagaimana caranya agar Papanya mempercayainya?.
"Tae"
"Ya?"
"Aku punya firasat buruk"
"benarkah kau juga? aku juga hyung"
"seperti akan ada bahaya besar yang akan datang, tapi apa?"
"Seung-woo..." Jimin menatap Taehyung sekilas lalu kembali menatap ke jalan di depannya.
"maksudmu?"
"iya, Seung-woo lah bahayanya" Jimin menepikan mobilnya dan berhenti sejenak.
"Kau lihat saat bagaimana dia berbicara denganku tadi hyung?"
"Nada bicaranya...seperti membawa ancaman besar"
"Kita cari tahu setelah sampai di rumah Jin hyung" Jimin kembali menyalakan mobilnya dan mempercepat kelajuan mobilnya.
Tidak sampai 30 menit, mereka sudah berada di pekarangan rumah Seokjin, gerbangnya terbuka lebar. Jimin mematikan movilnya dan turun, Seokjin sudah menunggu di depan pintu rumahnya karena Taehyung sudah bilang bahwa mereka akan datang.
Taehyung berlari memeluk Seojin sangat erat dan menduselkan wajahnya di leher Seokjin.
"Ayo masuk" Seokjin membawa mereka berdua masuk dan mendudukan mereka di ruang keluarga, sementara ada Namjoon yang berkutik dengan laptopnya.
"Seung-woo yang kau bicarakan adalah anak konglomerat, Kedua orang tuanya bercerai dan dia di berikan tempat tinggal sendiri oleh ayahnya"
"Tapi papa mengambilnya dari panti"
"Tidak, papamu mencoba menutupinya dia hanya mencoba menutupi identitas Seung-woo"
"apa? apa pengaruhnya?"
"Aku juga tidak tau, tetapi dulunya dia anak yang sangat di takuti di sekolah dan dia ketua geng bully di sekolah"
"Berahati-hatilah, setiap ucapannya terdapat pertanda bahaya" Taehyung melamun sekejap dan mengingat kembali kata yang di ucapkan Seung-woo beberapa hari belakangan ini.
'dia akan mengejarmu'
'aku membawakanmu apel tae!"
'Sasaranku tidak akan pernah meleset'
'menjadi ibumu'
"Saat dia mengatakan, dia akan mengejarku tak berselang lama aku di buru oleh beberapa polisi yang menemukan sabu di tasku, itu bukan milikku"
"Saat dia mengucapkan aku membawakanmu apel, lalu aku jatuh pingsan karena ada semprotan pestisida di apelnya"
"Snow white" Jimin menyela.
"Sasaranku tidak pernah meleset, dan tiba-tiba seragamku robek karena terkena peluru"
"Sasaran utamanya..."
"Menjadi ibumu.... artinya..." Taehyung, Jimin, Seokjin dan Namjoon saling menatap.
"Itu dia, dia mencoba menghabisimu Tae, sasaran utamanya adalah kau sebenarnya" Celetuk Namjoon.
"Itu artinya, dia tidak memiliki niat untuk menikahi Yoongi" Seokjin turut bersuara.
"Kunci utamanya adalah jangan panik dan jangan bertindak gegabah, Yoongi masih di pihaknya dan kau tau kan Yoongi tidak semudah itu percaya"
Benar, Papanya tidak akan semudah itu percaya padanya. Tetapi pasti ada, ada cara lain untuk meyakinkannya pasti ada.
"Hyung....kita harus mengikuti rencana Seung-woo sementara ini, dan jangan ada pergerakan mencurigakan. ikuti saja permainannya sampai kita bisa mengetahui gerakan selanjutnya"
"Setuju!" Ketiganya.
'Tae ibu seung-woo punya es krim!'
'Es krim ya....'
Tbc......
hayoo yang bisa nebak, apa yang di maksud es krim di sini? nanti aku kasih hadian duoble up deh.
![](https://img.wattpad.com/cover/295772938-288-k374381.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hybrid [YOONTAE] End
ChickLitmenceritakan tentang seorang anak yang di selamatkan oleh Yoongi, hingga akhirnya di rawat dan di besarkan sendiri