10. Guru Les

795 136 20
                                    

∆ HAPPY READING ∆

"Chimon!!" Suara Gun dari bawah membuatnya dengan segera turun dari kamar. Ia tak mau Gun semakin marah dengannya.

"Lama sekali kamu!" Ketusnya saat Chimon baru saja datang. "Maaf, pa. Tadi Chimon baru selesai mandi." Jelas Chimon. Sekarang tanggal merah, maka dari itu sekolah libur.

"Saya tidak bertanya apa yang kamu lakukan."

Chimon terdiam. Matanya tertuju ke arah dua buah koper yang ada di sebelah Gun dan Off. "Papi sama papa mau kemana?"

"Saya dan Gun ada kerja di luar kota selama satu minggu. Kamu jaga rumah jangan ada barang satu pun yang hilang. Dan awas saja saya mendengar kabar kalo kamu menyakiti anak saya." Ujar Off penuh tekanan. Anak saya, Chimon paham betul siapa yang di maksud dengan kata itu. Pastinya Win, mana mungkin dirinya kan? Haha, jika benar pun pasti hanya sebuah mimpi.

"Selama kami pergi, kamu harus bisa membuat makanan untuk anak saya. Awas saja jika dia kelaparan di rumah." Gun menambahi.

"Masak? Chi kan gab-"

"Belajar. Percuma otakmu encer di pelajaran tapi masak aja gabisa. Tidak perlu banyak alasan."

"Baik pa,"

"Win!" Seru Off saat melihat putranya turun dari tangga.

"Kalian berangkat sekarang?" Tanya Win. Gun merubah eskpresi menjadi lembut, tak seperti tadi saat berbicara dengan Chimon.

"Iya sayang, kamu beneran gamau ikut kami?" Gun mengusap bahu Win dengan sayang. Win tersenyum manis, "Engga pa, kalian aja. Sekalian honeymoon kan? Haha." Win tertawa membuat kedua orangtuanya ikut tersenyum.

"Kamu bisa aja, kami berangkat dulu ya." Off dan Gun mengecup kening Win sayang. Chimon hanya mampu melihat dan tersenyum, bisakah dia mendapat kecupan sayang dari orangtuanya? Ahh berhentilah berkhayal Chimon.

.
.

"Mon!!" Teriak Win dari depan kamarnya. Chimon yang sedang merapikan ruang tamu pun dengan segera menghampiri kakaknya.

"I-iya kak?" Tanyanya. "Beliin gue es yang seger dong. Sop buah kek, es kelapa kek apa aja sono." Perintahnya saat adiknya itu sudah berdiri di hadapannya.

"T-tapi di luar panas banget kak," Chimon memang benar. Cuaca hari ini memang begitu panas. "Ya makanya gue pengen yang seger-seger. Buruan deh lo beliin gue es! Awas lama." Win masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya keras.

Chimon menghela nafas, matanya memandang ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.25 WIB. Sedangkan jam 13.00 WIB ia harus sampai di restoran.

Chimon memang seperti ini, jika hari libur ia akan mengambil kerja full day atau jam satu siang masuk kerja. Dengan bergegas ia langsung mengambil uangnya sendiri dan berlari ke sepeda kesayangannya.

Chimon menenteng sop buah yang baru saja ia beli sambil mengayuh sepeda. Ia semakin mempercepat ayuhannya. Ia tak mau terlambat untuk bekerja. Saat sedang bergegas, Chimon terkejut saat ada sebuah mobil yang berjalan di sebelahnya. Hingga ia hampir terserempet. "Ehh??!" Kaget lelaki manis itu. Pasalnya ia sudah berjalan di pinggir.

Semakin lama mobil itu semakin mendekat ke arah Chimon dan . . .

Brakk

Lelaki manis itu terjatuh. Kakinya terjepit di antara sepedanya. "Awh," Ringisnya saat merasa lengannya ikut tergores dengan aspal.

Si pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dengan gaya cool nya. Chimon yang sedang fokus dengan lukanya tak memperhatikan siapa orang yang baru saja mencelakainya.

Chasing You Nanon KorapatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang