14. Sembunyikan

846 153 40
                                    

∆ HAPPY READING ∆

"Bukan yang ini Love, astaga gue sabar banget sama lo." Ujar Fiat menahan kesal.

"Di bilangin ini kok ngeyel. Lagian kalo ini tuh pake tabel yang ini lebih bagus." Love tak mau kalah, menurutnya pilihannya memang sudah benar.

"Arghh tapi tuh di suruh sama gurunya make yang ini, bukan itu." Lagi-lagi Fiat protes.

"Diem deh, mending tanya Chimon. Mon, yang ini kan? Bukan yang itu?" Loverrukk mengarahkan layar laptopnya miliknya ke hadapan Chimon. Dan lelaki mungil itu tak sadar.

Kini Loverrukk dan Fiat saling pandang satu sama lain. "Mon?" Love memegang lengan sahabatnya itu.

"Eh? Iya-iya kenapa? Udah selesai?"

Fiat menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chimon. "Lo ngelamun dari tadi?" Pertanyaan Fiat membuatnya terdiam.

Lelaki mungil itu menggelengkan kepalanya pelan. "Engga kok, tadi sampai mana? Ayo kerjain biar cepet kelar." Chimon mengambil buku yang tadi di meja. Ia langsung membuka-buka halaman.

Kini mereka bertiga sedang berada di rumah Loverrukk mengerjakan tugas kelompok mereka. Namun sejak kejadian di kantin tadi, Chimon malah sering diam dan melamun. Padahal lelaki mungil ini sangat ceria.

"Gue paham lo Mon, lo kenapa sih?"

Chimon kembali terdiam, "Em . . . Tadi aku keterlaluan ya nampar Nanon? Sampe pipinya merah gitu." Ucapnya dengan nada menyesal.

Fiat dan Loverrukk tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Bisa-bisanya Chimon malah memikirkan orang lain yang jelas-jelas sering menyakitinya.

"Bener kata lo, Yat. Cinta sama bego itu beda tipis." Ujar Loverrukk menatap sebal ke arah Chimon.

"Mon sadar Mon, di dunia ini ga cuma ada Nanon. Bisa ga sih lo lupain dia? Gue cape liat lo di maki-maki sama dia terus." Loverrukk kembali berkata.

"Kapan lo nyerah?" Kini suara Fiat terdengar. Oh ayolah Chimon, kapan sadar??!!!?

"Kalo aku udah lelah pasti aku nyerah kok." Jawabnya dengan senyuman yang terlihat tulus.

"Tapi kapan? Udah mau dua tahun lo kejar dia. Dari awal kita kelas 10 lo udah kejar dia. Bukannya dapet hati, malah dapet penyakit."

"Kenapa sih dari sekian banyak siswa di sekolah lo sukanya sama orang kek dia?!"

Chimon terkekeh pelan, ia kembali tersenyum. "Kalo aku bilang ketemu dia lebih dari 2 tahun gimana? Kalo aku bilang dia orang yang ada di saat aku terpuruk dulu gimana?"

Ucapan Chimon membuat Loverrukk dan Fiat terdiam. Mereka bingung, apa yang di maksud oleh Chimon?

"Udah lupain aja, malah bengong gitu kalian haha. Ayo kerjain lagi tugasnya." Chimon mengambil laptop dan berusaha mengalihkan topik.

***
Chimon terdiam di kamarnya. Hatinya merasa tidak tenang. Ia sangat merasa bersalah karena telah menampar pipi mulus Nanon.

Ia mengambil hp nya berniat untuk meminta maaf kepada lelaki itu, namun saat ia mencoba menghidupkan tak bisa. Ternyata hp nya mati.

"Hufftt aku lupa charger, besok aja deh aku minta maafnya."

Lelaki itu kemudian mengambil charger nya dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Hari ini begitu melelahkan.

.
.

"Eh? Mon lo mau kemana!" Loverrukk berteriak saat melihat sahabatnya itu bergegas keluar dalam kelas.

Chasing You Nanon KorapatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang