15. Teman Baru

823 139 43
                                    

∆ HAPPY READING ∆

"Loh Off?!" Kaget Arm ketika melihat seseorang yang baru masuk ke dalam ruangan Chimon. Chimon memang sudah di pindahkan ke ruang inap. Orang yang baru masuk ke ruangan itu Off, sahabat lamanya yang masuk ke dalam ruangan.

"Loh Arm, ngapain di sini?" Tanya Off heran. Arm mengernyitkan alisnya, "Lah kan gue dokter di sini, seharusnya gue yang nanya lu ngapain ke sini?" Tanya Arm. Mereka memang masih berjiwa muda sehingga menggunakan bahasa lo-gue.

"Eh Gun, maaf ga liat." Ujar Arm ketika baru sadar ada Gun di belakang Off. Sedangkan Chimon duduk terdiam di sana. Ia meremas ujung bajunya sendiri, dan bingung. Kenapa dokter dan kedua orangtuanya sudah saling mengenal? Bahkan terlihat akrab.

"Lo dokter dia?" Tanya Off menunjuk ke arah Chimon yang masih terdiam.

"Iya, tadi ada kecelakaan kecil lah di sekolah." Jawab Arm sambil melirik sekilas ke arah Chimon. "Oh ya, kalian kenal dengan Chimon?" Tanyanya.

"Engga."

"Kenal."

Off dan Gun berbicara bersamaan. Sedangkan Arm menatap bingung keduanya. "Ah maksudnya kenal. Dia anak pembantu gue." Jawab Off tenang.

Sedangkan Chimon meremas kuat jarinya. Pembantu? Ah ia lupa, ia kan anak yang tidak di anggap.

Arm menganggukkan kepalanya percaya. "Dia sakit apa?" Tanya Gun mencairkan suasana agar tidak curiga.

Arm menoleh ke arah Chimon, dapat ia lihat lelaki mungil itu tampak menggelengkan kepalanya pelan. Arm pasrah dan kembali menatap ke arah teman lamanya itu. "Dia hanya kelelahan dan telat makan. Tidak perlu khawatir."

Chimon bernafas lega saat Arm menutupi penyakitnya. Sungguh, ia tak ingin ada yang tau. "Kalian bisa ke sana dulu, gue ada pasien yang perlu di periksa." Ujar Arm lalu keluar dari kamar. Off dan Gun mendekat ke arah mereka.

"Kamu itu bisanya cuma nyusahin aja!" Suara Off tampak emosi. Ekspresi sopan yang tadi terlihat saat ada Arm seketika lenyap.

"Seharusnya kita pulang ingin beristirahat malah kamu berulah!"

"Buang-buang duit aja tau ga?! Ngapain sih di bawa ke rumah sakit? Lebay."

"Buang waktu, tenaga, sama duit kamu itu bisanya cuma nyusahin doang. Dasar anak gak berguna."

"Saya menyesal telah melahirkannya anak seperti kamu, Chimon."

Chimon hanya mampu menundukkan kepalanya. Ia sangguh merasa takut.

"Ck. Gak di sekolah gak di rumah ternyata dapet makian." Ujar seseorang di balik pintu ruangan. Sebenarnya tadi ia berniat masuk, namun baru saja ingin membuka pintu ia malah mendengar suara bentakan dari dalam. Dan akhirnya orang itupun pergi dari sana.

.
.

"Kemarin lo jadi ke rumah sakit?" Tanya Ohm yang duduk di depan Nanon. Mereka kini sedang berada di kantin sekolah.

Nanon yang di tanya hanya mengangkat sebelah alisnya tanpa menjawab. "Gue nanya bego."

"Ohh, jadi." Jawabnya.

"Gimana keadaannya? Lo udah minta maaf kan? Goblok banget anjir bukannya di tolongin malah lo tinggal cabut." Ucap Ssing menimpali.

"Gak tau."

"Kok gak tau anjirr, katanya kemarin lo ke sana. Gimana sih lu?"

Nanon diam. Ia mengambil es teh di depannya dan meminumnya, "Pas gue ke sana dia udah pulang."

Chasing You Nanon KorapatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang