20. Kolam Renang

940 146 59
                                    

Note : Bawa tisu ya wkwk

∆ HAPPY READING ∆

Setelah kejadian tadi, di sinilah Chimon berada. Membersihkan kamar mandi sendirian. Ah bukan sendiri, ada Nanon yang ternyata juga sedang di hukum. Tidak heran jika Nanon yang mencari masalah.

Sedangkan Phuwin, lelaki itu mendapat sanksi untuk membereskan perpustakaan. Lelaki itu sangat pintar membela diri sehingga sanki yang ia dapat tidak begitu berat.

Chimon mengelap keringat di pelipisnya. Sungguh melelahkan membersihkan kamar mandi itu sendiri. Iya sendiri, karena sedari tadi Nanon hanya duduk terdiam tanpa membantunya sedikitpun setelah berkata. "Kerjain hukuman punya gue sekalian."

Chimon yang ingin menolak pun percuma. Tetap saja ia akan melakukannya, dari pada membuang waktu untuk menolak lebih baik langsung di kerjakan.

Lelaki mungil itu mengembuskan nafasnya lelah. "Huhh akhirnya selesai."

Chimon membasuh tangannya di wastafel. Matanya menelisik mencari keberadaan Nanon. Pasalnya tadi lelaki itu duduk di atas wastafel. Namun sekarang tak kelihatan batang hidungnya sama sekali.

Lelaki mungil itu terkejut saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Ia menolehkan kepalanya. "Fiat." Panggilnya.

Orang yang di panggil menoleh sekilas dengan raut muka yang tak mengenakan. Kemudian lelaki itu langsung masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi tanpa menjawab sapaan Chimon.

Chimon menghembuskan nafasnya pelan. Sakit sekali rasanya di acuhkan oleh sahabat sendiri.

.
.

Perlahan tangan mungilnya membuka pintu rumahnya. Hari ini begitu panas membuatnya cukup merasakan lelah untuk mengayuh sepedanya sampai di rumah.

Lelaki mungil itu sudah membayangkan nyamannya tiduran di kasur.

"Lohh sepi?" Monolognya ketika tak mendapati siapapun di rumah. Kakinya melangkah ke arah kamarnya. Dengan bergegas ia langsung mengganti pakaiannya dan berniat mengistirahatkan tubuhnya.

Baru saja matanya ingin terpejam, suara teriakan Win yang begitu keras mengganggunya. Dengan segera ia langsung beranjak dari kamarnya menuju sumber suara.

"Huhh huhh, iya ada apa kak?" Tanya Chimon ngos-ngosan. Bagaimana tidak, ia harus lari dari kamarnya ke kolam renang yang ada di belakang rumah.

"Lama lo!" Kesal Win yang masih berada di dalam air kolam.

"Maaf, tadi Chi lagi tiduran." Jawabnya yang kini berdiri di tepian kolam.

"Gue ga nanya."

Chimon bungkam. Benar juga kata kakaknya.

"Ambilin gue handuk."

"Sebentar." Ucap Chi sebelum beranjak mengambilkan handuk Win di dalam. Mungkin kakaknya itu lupa membawanya.

"Ini kak," Ujar Chimon sambil mengarahkan handuk ke arah Win yang masih berenang di tengah.

"Siniin!"

"Kak, tapi aku kan ga bisa berenang."

Win memutar bola matanya malas. Lelaki itu berenang ke arah tepi untuk menggapai lengan adiknya itu.

"Awhhh sakit." Ringis Win yang merasakan kram di kakinya.

"Kak? Kak Win kenapa?" Panik Chimon ketika melihat Kakaknya kesakitan dan mulai kehilangan keseimbangan.

"Arghh sakit,"

"Kak! Pegang tangan aku," Chimon berusaha menggapai lengan kakaknya. Win pun sama, ia berusaha menggapai lengan Chimon. Bukannya Chimon tak mau menceburkan diri ke sana, memang dirinya tak bisa berenang. Ia takut malah nantinya bukannya menolong kakaknya malah dirinya yang tenggelam.

Chasing You Nanon KorapatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang