*Warn!! Tidak termasuk kedalam cerita.
Chimon tersenyum memandangi kotak hadiah kecil yang terlihat sangat cantik. "Pasti papa seneng." Ucapnya dengan senyuman yang begitu manis.
Lelaki manis itu segera beranjak dari kamarnya mencari Gun. Matanya berbinar ketika mendapati orang yang ia cari sedang asik menonton tv.
Ia langsung beranjak menemui orangtuanya itu. "Papa," panggilnya. Gun menoleh sebentar, ia berdecak lalu melanjutkan aktivitas menontonnya dan mengabaikan lelaki manis itu.
"Selamat hari ibu!!! Chimon punya papa, jadi gapapa. Selamat hari ibu ya!!" Ujarnya dengan penuh semangat dan bahagia.
Chimon menyodorkan hadiah kecil di genggamannya ke arah Gun, berharap papa nya itu mengambil hadiah yang ia kasih.
Namun, bukannya mengambil Gun malah mengalihkan tengan Chimon yang menghalangi pandangannya menonton tv.
"Pa, ayo terima! Chimon udah siapin hadiah ini dari lama lohh! pasti papa suka!"
"Bisa minggir? Kamu menghalangi pandangannya saya!" Gun mendorong tubuh Chimon sedikit kasar.
Bukan Chimon namanya jika langsung menjauh. Lelaki manis itu malah nekat mendekat lagi dan mengambil lengan Gun sambil memberikan hadiah yang ia bawa dan . . .
BRAKKK
"MAKSUD KAMU APA HAH??!" Bentakan itu sukses membuat Chimon memejamkan matanya. Gun membentak tepat di depan wajahnya.
"A-aku cuma mau papa terima hadiah da-" Belum selesai Chimon menjawab, langsung di potong oleh Gun.
"Jangan mimpi kamu. Pegang tangan kamu aja saya merasa jijik." Ujarnya sambil membersihkan tangan yang tadi ia gunakan mendorong tubuh Chimon.
"M-maaf . . ." Lelaki manis itu menunduk. Bodoh sekali dia. Sudah jelas Gun itu sangat membencinya.
"SELAMAT HARI IBU PAPAA GUN TERSAYANG!!" Suara keras itu terdengar dari arah pintu masuk. Itu suara Win. ia membawa satu buket bunga dan satu kotak hadiah di tangan kirinya.
Win langsung memeluk tubuh Gun dengan sayang. Dan seketika itu langsung di balas.
"Selamat hari ibu, ya pa. Win sayang banget sama papa." Ujar Win setelah pelukan mereka terlepas.
"Papa juga sayang banget sama kamu." Gun mengecup puncuk kepala Win dengan sayang.
Tess
Satu bulir air mata itu jatuh begitu saja tanpa seizin Chimon.
Iri. Sangat. Ia sangat iri dengan kakaknya.
"Ini buat papa, isinya gak seberapa sih, semoga papa suka." Win memberikan hadiah yang ia bawa ke arah Gun.
Gun menerimanya. "Terimakasih. Seharusnya kamu gak perlu ngasih kaya gini, sayang. Papa sayang kamu."
Gun kembali memeluk putranya di depan Chimon yang hanya diam mematung menyaksikan pelukan penuh cinta di depannya.
END
Udah dikit aja.
Selamat hari ibu ya guys. Ini gak termasuk ke dalam cerita kok. Cuma iseng aja ngetiknya.
Nanti aku hapus dehh, kalo jadi. Intinya ini gak termasuk ke dalam cerita ya.
Oh iya, see you di bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You Nanon Korapat
FanfictionIni tentang Chimon, laki-laki manis yang selalu menampilkan senyumannya walau sering di belas dengan sinis. Ini tentang Chimon, sosok laki-laki yang sedang mengajar cinta seorang Nanon Korapat. Ini tentang Chimon, laki-laki yang selalu mendapati cac...