28. Rumah Nanon

1K 151 82
                                    

Note : kalo ga nge feel jangan salahin gue ya☹️ gue paksain lohh lagi pts buat ngetik otaknya ga jernih😔

∆ HAPPY READING ∆

Chimon mengucek matanya menetralkan cahaya yang masuk. Lelaki mungil itu memegangi kepalanya yang terasa berdenyut nyeri.

Chimon menoleh ke sekitar. Makam. Ya, semalam saat pergi dari rumah, ia bingung akan kemana dan berakhirlah ia bermalam di sini. Tempat dimana kembarannya berada.

"Ssshhh," Ringisnya. Jika boleh jujur, badannya pegal sekali. Tidur sambil duduk dan memeluk batu nisan dengan menangis semalaman. Oh ayolah, Chimon tidak cengeng. Ia hanya tak tahan dengan kehidupannya.

"Ini udah jam berapa?" Tanya nya pada diri sendiri. Terdiam mengingat kejadian tadi malam. Kejadian yang membuat dirinya dengan berani membentuk kedua orangtuanya. "Papa, papi, maafin Chimon . . . Chimon kebawa emosi . . ."

Tess

Perlahan air matanya kembali turun. Dengan segera ia kembali mengelapnya. "Pusing banget," Chimon kembali memegangi kepalanya. Bagaimana tidak? Semalaman ia berada di luar dan kedinginan.

Perlahan pandangannya mengabur. Lelaki mungil itu memejamkan matanya menahan nyeri yang terasa dan tak lama pandangannya menjadi gelap.

Chimon pingsan.

***
"Ssshhhh awhhh," Chimon meringis ketika merasakan kepalanya kembali berdenyut.

"Ehh . . . Kamu istirahat dulu aja." Newwiee datang sambil membawa segelas air di tangannya. Chimon menoleh. Ia sedikit terkejut ketika melihat Newwiee yang datang ke sofa dimana ia berada.

"Mau minum?" Tawarnya. Chimon masih diam. Ia mencoba duduk di bantu oleh Newwiee. Lelaki mungil itu berusaha mengingat kejadian terakhir dan kenapa bisa ia berada di rumah ini.

"Tadi waktu saya mau ke makam anak saya, saya ga sengaja liat orang pingsan. Pas saya samperin ternyata kamu. Yaudah saya bawa kamu ke rumah." Jelas Newwiee ketika melihat wajah bingung Chimon.

Lelaki mungil itu tersenyum ramah, "Terimakasih om." Newwiee mengangguk. "Ini minum dulu." Ujarnya menyodorkan segelas air tadi.

"Maaf om, Chimon jadi ngerepotin,"

"Engga kok. Kamu kayak sama siapa aja." Newwiee menjeda ucapannya, "Kamu kenapa bisa pingsan di sana? Kenapa kamu gak sekolah juga, Mon?" Tanya nya heran. Pasalnya ia menemukan Chimon tadi waktu jam 9 pagi. Sebenarnya Newwiee ingin ke kantor Tay, namun sebelum itu ia ingin mampir ke makam Pluem dan tak sengaja melihat Chimon di sana.

Chimon terdiam. Jujur ia bingung ingin membalas bagaimana. Apa yang harus ia katakan terhadap Newwiee?

"Udah lupain, kamu istirahat dulu di sini. Saya mau masak buat makan siang ya." Newwiee beranjak dari sana.

Sedangkan Chimon masih terdiam. Memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini. Pulang? Chimon rasa itu pilihan yang buruk untuk saat ini. Ia hanya belum siap jika bertemu dengan kedua orangtuanya kembali.

***
"Woii, Non!! Ikut nongki gak?" Teriak Ssing yang entah dari mana datangnya di ikuti para sahabatnya itu.

"Gak deh hari ini. Gue mau nganterin Puim ke rumah sakit." Jawab Nanon sambil memakai jaketnya.

"Lah Puim sakit? Bukannya tadi di kelas dia sehat-sehat aja tuh."

Pletakk

"Kan bokapnya dokter sekaligus pemilik rumah sakit, tolol!" Ujar Neo sambil menjitak kepala sahabatnya itu.

Chasing You Nanon KorapatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang