"BANGSAT!! KALIAN GILA??!!"
Mereka berempat sontak terkejut atas teriakan itu dan langsung menoleh ke sumber suara.
"Anjing ketahuan." Seru Jane.
"Kabur."
"Jangan lari lo pada!!" Loverrukk berteriak kembali dan langsung berlari menuju ke arah Chimon. "Chi? Lo gapapa? Kok bisa kaya gini? Lo di apain aja sama mereka? Kenapa gak di lawan aja sih?" Loverrukk menanyakan pertanyaan bertubi-tubi kepadanya. Gadis itu berjongkok.
Gadis itu memegang kedua pundak Chimon. Lagi-lagi Chimon hanya terdiam sambil menggeleng. "Chimon jawab gue."
Lelaki mungil itu kembali menggeleng. "Percuma, aku bakal kalah."
Kalimat yang keluar dari mulut Chimon membuat hati Loverrukk serasa tertusuk. Mendengar kalimat Chimon yang pasrah. Dengan cepat Loverrukk ingin memeluk tubuh Chimon. Dan hal itu langsung mendapat tolakan dari sang empu. "Jangan peluk aku!!"
Loverrukk mematung menatap Chimon sendu. "Chi gue-"
"Kamu udah maafin aku, Love?" Tanya Chimon. Sungguh, ia sangat berharap Loverrukk sudah memaafkannya. Bukannya menjawab, gadis itu malah mengeluarkan air matanya.
"Love? Kamu udah maafin aku kan? Aku minta maaf. Aku kangen sama kamu sama Fiat juga. Aku benar-benar ngerasa sendirian tanpa kalian." Sempat-sempatnya Chimon malah membahas hal itu di situasi seperti ini.
Love tak menjawab, gadis itu berusaha menyingkirkan tangan Chimon dan hendak memeluknya.
"Jangan peluk aku!"
"Chi tapi-"
"Jangan peluk aku, Love. Nanti kamu ikut kotor." Kalimat itulah yang Chimon lontarkan.
Loverrukk menggeleng ia langsung memeluk tubuh Chimon dengan erat tak peduli jika dirinya akan kotor akibat Chimon. Sedangkan Chimon terdiam tanpa membalas pelukan yang sahabatnya berikan.
Sungguh, ia tak ingin Loverrukk kotor dan menjadi bau akibat dirinya.
"Hiks Chimon maafin gue, maafin gue Chi, maaf." Loverrukk terus melontarkan kata maaf sambil memeluk Chimon yang hanya diam. "Maafin gue Chi, maaf. Gue gak maksud hiks. Maaf juga gue tadi datengnya telat. Maafin gue Chimon, maaf, hiks." Gadis itu terisak. Chimon yang tak tega pun membalas pelukan yang Loverrukk berikan dan mengusap punggung gadis itu pelan.
Chimon sempat heran. Bukankah dirinya yang baru saja di bully? Tapi kenapa malah Loverrukk yang menangis?
"Jangan nangis, nanti dada kamu sesek."
Bukannya berhenti, gadis itu semakin menangis di buatnya. Sungguh, Loverrukk sangat tidak tega melihat Chimon seperti ini.
Setelah dirasa Love mulai tenang, Chimon melepaskan pelukan mereka. "Maaf, baju kamu ikutan kotor gara-gara aku."
Loverrukk tak habis pikir dengan lelaki di hadapannya ini. Bisa-bisanya ia malah memikirkan baju Loverrukk yang ikutan kotor.
"Chimon maafin gue . . ."
"Bukan salah kamu. Lagian aku udah biasa di giniin. Jadi gapapa." Jawaban Chimon membuat hati Loverrukk berdenyut nyeri.
"Stop ngomong kaya gitu, aku ga suka, Chimon."
"Kenapa gak suka? Orang yang aku bilang kenyataan kok." Jawab Chimon polos. Ah sungguh, apa Chimon sama sekali tak merasakan sakit?
Loverrukk kembali memeluk tubuh Chimon erat. Dan kali ini ia tak mendapati tolakan dari sang empu. "Chimon maafin gue."
"Jangan minta maaf terus. Aku udah maafin kamu dari awal."
Mendengar jawaban itu, Love semakin mengeratkan pelukannya. "Em . . . Kamu sama Fiat udah maafin aku kan?" Tanya Chimon ragu. Pertanyaan itu membuat Loverrukk langsung melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You Nanon Korapat
FanfictionIni tentang Chimon, laki-laki manis yang selalu menampilkan senyumannya walau sering di belas dengan sinis. Ini tentang Chimon, sosok laki-laki yang sedang mengajar cinta seorang Nanon Korapat. Ini tentang Chimon, laki-laki yang selalu mendapati cac...