SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA♡
Vomments before read please!
●○
Previous Chapter :
Aku pun membiarkan Mac mencium bibirku, aku tak membalasnya. Aku menutup mata karena menahan tangis, dan mengalungkan tanganku di leher Mac. Agar bisa menopang tubuhku yang lemas ini.
Tiba tiba ada yang datang, membuka pintu dengan riangnya. Namun keriangan pria itu membuat mukanya berubah menjadi dingin.
"Ha-Hazel?"
●○
Sontak, aku melepaskan kalungan tanganku di leher Mac, dan mendorongnya. Aku menoleh ke arah pintu. Dan berlari ke arahnya. Tak peduli walaupun sekarang aku masih dalam keadaan direkam.
"Ak-aku bisa jelaskan in---" ia pun menahanku dengan tangannya. "Tak usah. Semuanya sudah jelas dimataku. Dimana kau menciumnya, meletakkan tanganmu di lehernya, menikmatinya. Kau pembohong. You such a liar!" Serunya di depan mukaku. Dan menjatuhkan--- ia membawa serangkaian bunga mawar?
Oh my god. Ia membawakanku serangkaian bunga mawar beraneka warna. Tapi apa balasannya? Ia melihatku berciuman dengan Mac. Aku pun menangis di ambang pintu. Memeluk serangkaian bunga itu. Harry sudah pergi.
Aku ingin mengejarnya. Tapi, saatku berdiri seorang menggapai tanganku. "Jangan mengejarnya. Beri waktu untuknya sendiri. Kau tak akan bisa menyelesaikan masalah jika kalian masih dalam kepala panas. Tunggu sampai emosi kalian mereda." Aku menatap pria yang berbicara.
"Deff?" Ia menoleh dan berdiri. "Ayo lanjutkan rekaman ini. Lupakan yang tadi"
●
Aku berjalan sendirian menyusuri kota London. Tanpa Harry. Aku merasa kacau tentang kemarin. Single pertamaku sudah jadi. Rencananya, besok akan diumumkan tentang semuanya. Aku tak merasa nervous. Aku ingin Harry.
Aku sudah mengirimkan banyak text untuknya di sms. Tapi, tak satupun dibalas. Tentu saja, pasti ia sangat marah padaku.
To : Hazza Cupcake
Well, sejak kapan nama Harry diganti? Pft, sudahlah.
- Harry, maafkan aku
- Harry, aku benar benar tak tahu kau akan datang ke studio rekamanku, look i'm sorry
- kau benar, i'm such a liar. I'm a bitch, right?
- please Harry, aku ingin kau memberikanku kesempatan untuk menjelaskan semuanya.
- Harry, tolong balas salah satu saja pesan dariku. Aku tak suka kau mengabaikanku :(
- Harry, terima kasih atas bunga mawar yang kemarin kau kasih. Maafkan aku karena aku membalasmu dengan pemandangan yang buruk. Kau tahu? Aku tidak menciumnya! Aku menolaknya.
- i'm begging you now. Please forgive me. I know we just friend. So, why you angry from yesterday untill now? Why you scream in front of my face yesterday?
Kira kira seperti itulah. Kakiku berhenti di depan starbucks. Aku butuh refreshing. Shoping? Aku sedang malas menghambur hamburkan uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT - Harry Styles Love Story
FanfictionBerita tentang seorang super star dunia yang dikatakan 'gay' telah menyebar dimana mana. Sekarang adalah dimana waktunya sang manager untuk bertindak. Namun, bagaimana jika tindakan tersebut salah? Ia memanfaatkan putrinya, yang merupakan seorang a...