37

2.3K 179 32
                                    

Comment and votes for bonus chapter

Part 37

Jangan baperrr

Happy reading moonlightbaes!

***

Previous Chapter :

"I love you too, Harry."

****

3 bulan kemudian...

*Hazel's pov.*

Aku membuka mataku perlahan dan mengerjapkannya. Lalu, aku beralih ke jam yang bertengger di meja hotel, menunjukkan pukul 9 pagi. Lalu, aku melihat ke kiriku, disitulah Harry dengan tenangnya tidur. Semalam, kami semua bersama The Boys tidur pukul 2 malam, karena kami tak bisa tidur di bus.

Kini, aku mengikuti Tour The Boys menjadi pembukaan, dan kontrak bermain serial Sam and Catku sudah dicabut. Mulai dari 1 bulan yang lalu. The Boys sangatlah asik dan seru. Kami sering tertawa akibat lelucon Louis sampai perutku sakit dan mataku mengeluarkan air mata.

(A/N : Ini karangan w yaa)

Aku melepaskan pelukan Harry perlahan, takut membangunkannya yang kelelahan. Setelah berhasil, aku mengambil handuk untuk mandi dan sarapan.

***

Selesai mandi, aku melihat Harry yang duduk di pinggir ranjang. Rupanya ia sudah bangun. Aku tersenyum dan Harry membalasnya kecil, mungkin karena ia masih mengantuk atau capek.

"Good Morning, Harry" sapaku duluan dan menyisir rambutku sambil berkaca. Lalu, ada yang memelukku dari belakang. Dan mencium pipiku dari belakang.

"Good morning too, babe. You're pretty and smells good as always" balasnya dan mengendus leherku yang membuatku kegelian. "Mandi sana, aku mau mencari sarapan, mau ikut?" Ucapku. Harry memutar matanya.

"Fine, padahal aku ingin cuddle seharian denganmu." Aku pun terkekeh dan Harry berjalan gontai menuju kamar mandi. Setelah mengikat rambutku, aku memainkan ponselku sambil menunggu Harry mandi.

*

"Maaf lama. Ayo berangkat!" Serunya senang. Aku terkekeh dan mengangguk, lalu kami keluar kamar dengan bergandengan tangan. Setelah itu, Harry meminjam mobil entah punya siapa, untuk mencari makan disini, di Milan, Italia.

"Kau mau makan apa, babe?" Tanyanya. "Simple, pancake or waffle is enough" ucapku. Harry pun mengangguk. Aku memutar tape mobil dan memasang lagu Proxy - Martin Garrix.

Setelah sampai di sebuah restoran, kami turun dan memasang kacamata hitam kami dan aku memakai hoddieku. Setelah itu kami masuk dan memesan makanan.

Harry tak melepaskan tanganku sekali pun, semenjak turun dari mobil. Terkadang ia suka mengelus tanganku dengan jempolnya perlahan, membuatku nyaman.

"Aku pesan double Pancake with mapple syrup, dan segelas cokelat panas, please?" Tanyaku. Harry mengangguk. "Stay Here" ucapnya dan mencium keningku. Aku mengangguk dan tersenyum. Lalu, menunggu Harry di meja yang sudah kami pesan.

Tak lama kemudian, aku melihat Harry yang kembali dengan tangan kosong. "Mana makanannya?" Tanyaku. "Nanti juga dibawakan" ucapnya dan duduk. Aku pun mengangguk kembali dan kembali ke ponselku.

Aku terkejut atas comment para Hazelhaters (mereka yang memberi nama) di Twitterku. Aku sangat yakin mataku pasti berkaca kaca. Kuharal Harry tak menyadarinya.

MOONLIGHT - Harry Styles Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang