38, 39, 40!
Double updates!
Happy reading moonlightbaes!
***
Previous Chapter :
"Me too, bye Harry" balasku dan menutupnya. Untung saja perdebatan kami tak lama. Tapi Taylor juga tak mungkin berniat jahat kan? Aku percaya padanya.
****
3 tahun kemudian....
*Hazel's pov.*
Tak terasa umurku sudah 22 tahun. Harry dan aku hanya berbeda 1 tahun. Kami sekarang sedang berada di café dan menikmati beberapa potong kue.
Beberapa hari ini, aku melihat Harry yang selalu sibuk memainkan ponselnya. Dan sekarang, aku sedang memotong motong kecil kue kismissku tak jelas. Aku sangat kesal melihat sikap Harry yang dingin. Ia selalu saja terpaku pada ponselnya. Bahkan tak satupun dari makanannya tersentuh.
"Harry, dim-" ia memotongku "Kau bisa sabar gak sih?" Ucapnya kesal. Aku langsung menunduk. Rasanya aku ingin menangis karena Harry membentakku. Aku memutuskan untuk langsung pulang dan meninggalkan Harry.
Sesampainya di rumah, aku menangis sepuar puasnya di kasurku. Harry tak sekalipun menanyakan perasaanku. Apa ia berselingkuh? Teganya ia, sungguh.
Aku memutuskan untuk tidur dan mengusahakan untuk melupakan hari ini.
***
Keesokan hari tiba, aku membuka mataku dan mendapatkan seluruh permukaan lantaiku dipenuhi balon berbentuk ❤. Aku pun bingung untuk keluar, karena tak satupun daerah yang kosong. Lalu, ada surat dengan amplop Lavender di meja sebelah kasurku.
Aku membukanya dan terdapat tusuk gigi dan surat. Aku pun membaca suratnya.
Go out your bedroom with pop these baloons! Good luck :*
H.S.
Aku pun mengambil ponselku dan tusuk gigi itu, lalu mulai menusuk nusuk balon dengan cepat dan keluar. Setelah sampai diluar kamar, aku melihat ada surat didepanku lagi, dengan amplop yang sama, dan sebuah box yang lumayan besar.
Aku membuka suratnya terlebih dahulu, baru box besar berwarna Lavender soft itu.
Dear my Lovely, Hazel
Sorry karena aku sudah dingin kepadamu. Tapi, kumohon yntuk datanglah ke Roses and Kisses café, Orchard street number 21 nanti malam pukul 7. Dan akan ada yang menjemputmu
Ps. : datanglah dengan pakaian di dalam box!
All the love, Harry E. Styles.
Aku pun menaruh kembali kertas suratnya ke dalam amplop, dan membuka boxnya. Terdapat mini dress berwarna Lavender polkadot putih, dan itu sangat lucu. Dan sepasang sepatu flat tanpa Heels. Harry memang tahu semuanya tentangku.
Aku turun untuk sarapan. Tapi, mana mom dan dad?
"Mom, dad?!!"
Aku berhenti berteriak karena menemukan satu amplop lagi, dengan warna kesukaanku, Lavender. Dan aku segera membukanya.
Dear Hazel,
Mom dan Dad sedang pergi, kemungkinan sebentar. So, jangan kemana mana ya. Just stay in home, dan apabila kau ingin pergi, bawa saja kunci rumahnya denganmu
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT - Harry Styles Love Story
أدب الهواةBerita tentang seorang super star dunia yang dikatakan 'gay' telah menyebar dimana mana. Sekarang adalah dimana waktunya sang manager untuk bertindak. Namun, bagaimana jika tindakan tersebut salah? Ia memanfaatkan putrinya, yang merupakan seorang a...