SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA♡
Jangan lupa vomments ya!!
●○
Previous Chapter :
"Hiks.. hiks.. Lu-ke.."
"Kenapa?"
"Dia berselingkuh..."
●○
Aku pun menenangkan Brit dan menghampiri girls untuk membantu mereka memasak. Brit biar kudiami dulu. Biasanya, orang yang sedih butuh waktu sendiri.
Brit's POV.
Aku sangat benci pada Luke Brooks. Tega teganya ia kissing dengan wanita lain dibelakangku. Apalagi wanita itu adalah musuhku saat ES.
"Brit? Kenapa matamu sembab?" Niall menghampiriku yang sedang menata piring sambil memakan chipsnya. The girls lainnya sedang masak. "Ah, tak apa kok Niall." Ucapku dan tersenyum. Niall memeperhatikanku intens.
"Yakin kau tak apa?" Tanyanya lembut membuatku terkaget. Niall ternyata pria yang lembut. Ah, jangan Brit. Kau masih memiliki Luke. Eh, apa apaan aku ini? Tapi tak apa kan sama idola sendiri? HEHE.
"Brit?" Ucapan Niall membuatku tersentak. "Eh--iya? Maaf, apa?" Tanyaku ling lung. Niall terkekeh kecil, ah, manisnya.
"Kubilang kau tak apa?" Aku pun mengangguk "Yakin. 100% aku tak apa, Nialler" ucapku. "Oke kalau begitu. Kukira kau kenapa kenapa" ucapnya dengan nada lega.
"Makanan siap!" Teriak Hazel dari dapur.
Hazel's POV.
Aku membawa makanan makanan ini ke meja makan. Ada kalkun panggang besar, sup makaroni, sup asparagus, salad, puding yorkshire dan fla-nya, lalu masih banyak lagi. Kami akan makan besar!
"Paradise!" Seru Niall. Saat ia hendak mengambil makanannya, aku memukulnya. "Aw!" Keluhnya. "Pray first" ucapku. Akhirnya, kami semua berdo'a.
"Amen. Let's eat!"
●
Setelah makan makan selesai, kami menyetel api unggun walaupun waktu masih menunjukkan pukul 7 malam. Niall membawa gitarnya, dan sesekali ia bercanda bersama Brit. Mereka berdua sangat cocok dari pada Brit bersama Luke. Luke ternyata lelaki bajingan.
"Hey love"
Aku menoleh dan mendapati Harry yang membawa dua tusuk marshmellow panggang. Satunya, ia berikan kepadaku. "Here, pretty" ucapnya lembut. "Thanks" balasku.
Aku dan Harry menyantap Marshmellow panggang itu. Tiba tiba, Louis berteriak, "bagaimana kalau kita bermain truth or dare?" Tanyanya lantang. "Tidak! Jangan!" Elakku. Semuanya menyeringai menatapku. "Hei?! Apa?! Berhentilah seperti itu! Kumohon, kalian menyeramkan!" Seruku panik.
"Chiken~~" ejek Niall. Tak mau diremehkan, akhirnya aku berteriak. "Fine!" Seruku kesal.
"Truth or dare is a game played by us. We play this 'Cause this game is cool. Will you choose Truth if you are a chicken. Or choose dare and you can't run from this game. TOD Start in 10.."
Kami bernyanyi lagu bodoh karangan Louis, yang mengundang tawa kami saat menyanyikannya dan membentuk lingkaran sambil mengoper oper sebuah marhsmellow apabila lagu habis di tangan kita, kita harus memilih Truth atau dare.
![](https://img.wattpad.com/cover/28070897-288-k550137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT - Harry Styles Love Story
FanfictionBerita tentang seorang super star dunia yang dikatakan 'gay' telah menyebar dimana mana. Sekarang adalah dimana waktunya sang manager untuk bertindak. Namun, bagaimana jika tindakan tersebut salah? Ia memanfaatkan putrinya, yang merupakan seorang a...