19 (Part 2)

3.3K 205 1
                                    

SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA♡

Jangan lupa vomments ya!!

●○

Previous Part :

Penyanyi. Lelaki. Piano. Nathan!

"Ada! I guess.." kataku agak ragu. "Siapa?" Tanya mereka bersamaan. "Nathan Sykes, The wanted"

●○

"Baiklah. Kau bisa menyuruhnya kesini. Kita bicarakan bersama" kata Matt. Dengan segera, aku menelfon Nathan untuk datang ke studio rekamanku. Semoga ia mau. Oh, aku sangat exciting dengan ini.

Nathan's POV.

Kini aku sedang duduk santai di kamarku dengan ponsel di genggamanku ini. Aku tengah menstalk Twitter gadis yang selalu membuatku nyaman dan tersenyum apabila di dekatnya. Hazel.

@HazelCowell : hey guys! Watch me on Good Morning Britain with @BenShepard and @SusannaReid hope ur' morning will be amazing!

1 Day ago

@HazelCowell : next performance in Swindle! Will be fun! @MacMiller

1 Day ago

Itu adalah dua tweet terakhirnya. Aku pun memencet tombol home. Dan.. panjang umur. Ponselku berdering menunjukkan caller id bernama 'My Hazel'

*OnThePhone*

N : hello?

H : Nathaaaannn!

Aku pun terkekeh.

N : ada apa, little girl?

H : maukah kau datang ke studio rekamanku? Kau tahu kan?

N : tahu kok, memangnya kenapa?

H : kita bicarakan nanti. Ini penting! Byee!

N :oke. Bye too..

Aku pun menutupnya.

"I love you"

Hazel's POV.

Setelah Nathan datang, aku langsung menjemputnya di lobby dan membawanya ke studioku. Kami pun duduk melingkar di sekeliling meja rapat berada.

"So, kali ini Hazel membuat lagu yang pas sekali berkolaborasi dengan penyanyi lelaki yang mahir bermain piano. Dan dia bilang, kaulah orangnya. Apakah benar? Oh iya. Saya Matt" kata Matt. "Um.. yeah. Saya Nathan" katanya. "Baik. Kita coba dengar suaramu dahulu. Coba nyanyikan lagu.. Maroon 5. Payphone"

Lalu, Nathan menyanyikan Chorus Payphone dengan sangat baik. Suaranya sangat bagus. Aku pun bertepuk tangan di akhirnya. "Keren keren!" Seruku.

"Suara yang bagus. Sekarang, coba kau nyanyikan bagian ini" Matt menyerahkan kertas lirik lagu 'Almost Is Never Enough' milikku. Lalu, Nathan menyanyikannya.

"Nadanya seperti apa?" Tanya Nathan. "Seperti ini, uhm." Aku pun menyanyikannya sambil melihat kertas lirikku. Setelah itu, giliran Nathan.

"If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'd be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve

MOONLIGHT - Harry Styles Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang