SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA♡
MAAF YA KALO KURANG GIMANA.. GITU. SOALNYA INI BUAT LAGI
Vomments nya jangan lupa⚠⚠⚠
●○
Previous Chapter :
Taylor
"What?"
●○
Aku memberanikan diri untuk mengangkatnya. Tidak, tidak disini. Tapi di luar Villa. Aku penasaran apa yang Taylor lakukan. Menghubungi Harry? Ada hubungan apa dengan mereka? Kenapa Harry jadi dekat dengan Taylor?
Tunggu. Apa maksudku? Aku hanya kekasih palsunya Harry. Tidak lebih. Tapi, aku merasa penasaran. Lebih baik aku mengangkatnya dan menghapus Logs history di ponselnya itu.
"Hallo? Babe? Kau dimana, honey? Apakah kau sudah di Hawaii? Pesawatku sudah mendarat sejam yang lalu, aku harus bersembunyi dari Bitchazel itu dimana sayang?"
Perkataan yang mendadak membuat dadaku sesak. Aku mendadak merosotkan tubuhku yang semula bersandar di dinding. Air mataku menetes perlahan. Beraninya Taylor berkata seperti itu?! Dia mengataiku Bitch?
Is this a revenge for me? After i kiss Mac on my first single?
"Hallo? Ba—"
"We are still in Miami. Ada apa denganmu dan Harry?"
"Girl voice?" Gumamnya pelan, tapi aku masih mendengarnya. "Oh, apakah kau bitchazel itu? Ups, sorry" ucapnya dibuat buat disebrang sana. Aku mendengus kesal.
"Aku mempunyai nama, slutay. Go away from me and Harry. Bilang ke pilot pesawatmu agar dapat mengantarmu kembali ke New York!" Seruku marah.
"Whoa. Calm down, Bad Blood. Lagipula, ada hubungan apa kau dengannya? Pacaran palsu yang menyebar luas? Atau aku.." Taylor memberi jeda, "pacar aslinya, namun disembunyikan. It hurts me, Bitch!"
Pacar asli? Bukankah kata Dad Harry itu gay?
Aku langsung memutuskannya dan segera berlari menuju kamarku dan Harry. IPhonenya kutaruh di meja ruang tamu. Aku menangis sejadi jadinya di kamar. Menenggelamkan mukaku di bantal. Membiarkan air mataku diserap oleh bantal itu dan membiarkan tak ada oksigen yang masuk.
Im a bitch.
"Hazel? Are you inside?"
Aku mendengar suara bajingan itu dari luar. Berani beraninya ia ngomong. Aku benar benar kesal padanya. Lebih baik ia ke Hawaii langsung untuk segera menemui jalang berambut pirang itu.
Cklek
How stupid i am, not locked the door untill that bastard come in to this fuckin' room.
"Hazel? Are you okay? Why are you crying?" Tanyanya pelan dan mengusap rambutku. Oh tidak, kutepis tangan kotornya itu. "Tanya saja pada Taylor itu!" Seruku dan pergi keluar Villa.
"HAZEL!! WAIT!!" kurasakan teriakan bajingan itu memanggil namaku. Apalagi hentakan kakinya yang menandakan bahwa ia benar benar mengejarku.
Aku benar benar membutuhkan Jai sekarang. Ia pendengar terbaik keempat setelah parents, Brit, dan Nathan.
Bagaimana Taylor tahu bahwa aku dan Harry hanya berhubungan palsu? Apa ia pernah menguping saat kita membahas fucking fake relationshit itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT - Harry Styles Love Story
FanfictionBerita tentang seorang super star dunia yang dikatakan 'gay' telah menyebar dimana mana. Sekarang adalah dimana waktunya sang manager untuk bertindak. Namun, bagaimana jika tindakan tersebut salah? Ia memanfaatkan putrinya, yang merupakan seorang a...