SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA♡
⚠Vomments before reading⚠
●○
Previous Chapter :
"Murid peringkat pertama Ujian kelulusan Brantley High School London diraih oleh.."
"Ha..."
●○
"Haymitch Shield 12 Social!! Selamat!!!! silahkan maju ke depan untuk meraih piagam, piala dan medali-nya!"
Aku pun langsung tertunduk lesu. Mataku memanas dan merasa kecewa setelah mendengar bahwa bukan namaku lah yang terlontar dari mulut Mr. Timothy.
Dengan bodohnya aku mempercayai Harry? Ternyata benar firasatku, aku tak akan menang. Emang sial ya.
"Kau bohong Harry, kau boh..ong...."
Aku mulai lengah di pelukan Harry. Rasanya ingin menangis, namun tidak bisa. Lantas, aku memukul dada Harry.
"Haz--"
"Maaf, tunggu dahulu para hadirin." Ucap Mr. Timothy yang membuat kami semua terdiam. "Maafkan saya, karena ada kesalahan nama. Disini, bukan ananda Haymitch Shield yang mendapatkan peringkat pertama, melainkan adalah..."
Jantungku kembali berdegup kencang, Harry memegang tanganku erat, begitupun aku. Namun, aku tak terlalu berharap lagi. Siapa tahu memang aku tidak mendapatkan peringkat sama sekali.
"Hazel Aethelwynn Cowell dari 12 Science 1!! Congratulations!!!! Ia memperoleh nilai A+ hampir disetiap mata pelajarannya! Silahkan maju kedepan!" Seru Mr. Timothy yang membuatku berteriak senang. Aku, mom, dad, dan Harry berpelukan layaknya teletubies.
Di depan panggung, aku bisa melihat raut kebanggaan di wajah kedua orang tuaku dan orang orang terdekatku. Apa lagi harry.
'I told you' he mouthed.
Aku pun menunduk. Terkadang, ucapan Harry bisa meragukan, tapi lama kelamaan bisa meyakinkan juga. Ucapannya bagaikan do'a yang mustahil, tapi terkabulkan.
Akhirnya, Mrs. Alma mengalungiku medali emas kelulusan, piagam, serta piala karena aku yang berhasil meraih nilai tertinggi di satu sekolah ini.
"Selamat, Mrs. Cowell." Kata Mrs. Alma dan aku menyalaminya. "Terima kasih, miss." Kataku senang. "Silahkan para 20 besar turun. Terima kasih atas partisipasinya. Setelah ini akan ada pengumuman prestasi sekolah kami, yang berhasil diperoleh murid murid angkatan 30 ini di kelas percepatan."
Aku pun turun dan merasakan ada yang menepuk pundakku. Brit!
"Hey Brit! Congrats ya!" Seruku dan memeluknya. "Kau juga, honey!! Selamat! Apalagi peringkat pertama! Traktir boleh dong!" Serunya dan kami tertawa.
Sesampainya di kursiku, aku menuju ke pelukan Harry. "I told you" bisiknya. "Thank you Harrs. You're my everything" kataku di pelukannya. "Sama sama." Terakhir, Harry mengecup keningku lama.
Setelah itu, kami dikumpulkan di backstage untuk menampilkan pentas perpisahan yang kemarin - kemarin kami sudah berlatih. Aku sedikit gugup, karena kalau ketukan ku salah saat paduan suara, Pasti lagunya akan hancur.
Setelah itu, April dan Neil dipanggil, karena ia yang menjadi pembawa acara. Mereka membuka acara pentas perpisahan kami dengan lancar, saatku lihat lewat belakang melewati tirai pembatas panggung dan belakang panggung. Mereka pandai berbicara sehingga penonton pun tak ada yang merasa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT - Harry Styles Love Story
FanficBerita tentang seorang super star dunia yang dikatakan 'gay' telah menyebar dimana mana. Sekarang adalah dimana waktunya sang manager untuk bertindak. Namun, bagaimana jika tindakan tersebut salah? Ia memanfaatkan putrinya, yang merupakan seorang a...