🌺Bagian 10🌺

425 68 11
                                    

***

Haechan menatap punggung Ryujin yang kini ada di depannya. Tadi saat bertemu, dia enggan untuk bertanya. Haechan belum berani untuk bertanya ataupun mengetahui alasan sang kakak bisa mengantar kekasihnya itu.

Jemarinya mengetuk meja pelan, Haechan mencoba memikirkan segala kemungkinan yang ada namun yang dia dapat hanyalah pikiran aneh. Dia masih tidak bisa mengerti kenapa hal itu bisa terjadi, mengingat jika selama ini sang kakak tidak dekat dengan gadis itu.

"Haechan-ah, aku rasa hari ini aku tidak bisa menemanimu pergi?"

Haechan terkejut saat gadis itu tiba-tiba berbalik menatapnya.

"Waeyo?"

"Ah itu, kau tahu bukan jika aku sibuk dengan adik-adikku di panti. Hari ini kami akan mengadakan acara untuk perayaan ulang tahun Ahjumma. Kau tidak masalah bukan?"

Laki-laki itu diam, mengamati wajah cantik Ryujin.

"Haechan-ah, kau mendengarku bukan?"

Haechan tersentak saat jemari Ryujin memegang lengannya. "Ah, Ne. Gwenchana, aku mengerti." seulas senyum khasnya kini terlihat. Meski merasa gelisah namun Haechan merasa ada yang aneh dengan sikap Ryujin.

.

.

Aeri berjalan menuju perpustakaan, hari ini dia hendak mencari bahan untuk tugas sekolahnya. Mata gadis itu menatap barisan buku yang tersusun rapi.

"Sepertinya aku pernah melihatnya di sini?" jemarinya terulur menyentuh buku-buku itu. "Kenapa sekarang tidak ada?"

Aeri terus mencari, dan saat berada tepat di tepi rak matanya mendapati sosok Ryujin yang terduduk di sudut ruangan. Gadis itu mencoba tak peduli, namun matanya melebar saat kini jemari Ryujin mengeluarkan lembaran uang dari saku seragamnya.

Jemari itu menghitung lembaran itu secepat kilat dan seulas senyum terbit.

"Aku harap ini bisa membantu." gadis itu berbalik dan tanpa sadar matanya menangkap sosok Aeri yang kini berdiri di sebelah rak. "Kau? Apa yang kau lakukan di situ?"

Aeri gelagapan, dia ingin menghindar namun hal itu mustahil. Ryujin sudah menangkap basah dirinya, bahkan gadis itu kini melangkah mendekatinya.

"Ikut aku sekarang juga."

"T-tapi..."

Jemari Ryujin menarik lengan Aeri, membuat gadis itu mengikutinya secara paksa.

Keduanya keluar dari dalam perpustakaan, dan Haechan yang hendak lewat pun melihat hal itu.

"Eoh? Ada apa ini? Kenapa Ryujin membawanya?" tanpa menunggu, Haechan mengikuti kedua gadis itu.

Dan di sinilah keduanya, atap sekolah yang selalu sepi jika sekolah sudah usai.

"Choi Aeri, kau melihatnya?" tanpa basa-basi Ryujin bertanya.

"Melihat apa? Aku tidak mengerti?"

"Jangan berbohong, kau melihat uangnya bukan?"

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang