🌺Bagian 13🌺

351 58 2
                                    

***

Yuri mendekati Siwon di meja makan. Meski kini malam makin larut, namun suaminya itu belum juga tidur. Bukan begadang untuk bekerja seperti biasa, namun hanya termenung sejak tadi dengan sebuah gelas kaca di depannya.

Sebagai seorang istri, Yuri tahu benar jika Siwon sedang memikirkan berbagai masalah yang sudah terjadi. Terutama, masalah Aeri yang baru saja mereka hadapi.

Jemari itu terulur menyentuh pundak Siwon, membuat sang empunya meliriknya cepat.

"Yeobeo, kau belum tidur?"

Yuri mengambil tempat di sebelah Siwon, melirik jari-jarinya dan tanpa ragu menggenggam erat. "Miane, masalah Aeri membuatmu terjaga sampai selarut ini."

"Ania, aku hanya jenuh dengan pekerjaanku yang menumpuk." Siwon tersenyum, jemarinya terulur menyentuh wajah itu. Merapikan anak rambut yang sedikit menutupi wajahnya. "Kenapa kau belum tidur?"

Yuri diam, menatap wajah Siwon tanpa rasa bosan. "Yeobeo, kau percaya jika Aeri tidak mungkin melakukannya bukan?"

Siwon tersenyum dan mengangguk pelan. "Dia adalah putriku, mana mungkin aku tidak percaya padanya."

Seulas senyum terbit di wajah Yuri. "Syukurlah jika begitu, aku takut kau kecewa padanya."

"Jangan memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi. Anak-anak kita tidak mungkin akan membuatku kecewa, baik itu Jaemin maupun Aeri."

Yuri mengangguk pelan. Ya, itu adalah harapan terbesarnya dalam hidup.

Siwon tersenyum seraya kembali menyentuh wajah itu.

Aku pastikan jika Jaemin akan merubah sikapnya Yuri-ya, semua orang di keluarga kita harus bahagia terutama kau.

.

.

Di sebuah persimpangan terlihat mobil hitam yang berhenti, sosok cantik dengan mantel coklat berlari kecil mendekati mobil itu. Jemarinya terulur mengetuk kaca, membuat sang empunya meliriknya cepat.

Gadis cantik itu memegang knop pintu dan masuk tanpa ragu. "Miane Oppa, apa aku terlalu lama?"

"Anio, aku baru saja tiba. Sekarang katakan, ada apa kau menyuruhku kemari?"

Gadis itu menatapnya ragu, seperti ada yang tertahan dalam dirinya.

"Ryujin-ah, kau sedang ada masalah?"

"Oppa."

"Hm? Katakan."

"Kemarin Haechan bertanya soalmu padaku. Dia tidak sengaja melihat Oppa saat mengantarku."

Laki-laki itu bisa melihat jika saat ini Ryujin sedang cemas, gadis itu bahkan menggenggam jari-jarinya.

"Apa kau ingin aku mengatakan yang sebenarnya pada Haechan?"

Mendengar itu Ryujin tersentak, matanya menatap tepat manik laki-laki itu. "Apa itu tidak masalah?"

"Tentu saja, kita tidak bisa membohonginya lebih jauh."

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang