***
Siwon menatap marah sang putra yang saat ini berdiri di sebelah Tiffany. "Choi Jaemin, kau pikir apa yang sedang kau lakukan ini? Jangan memancing Appa untuk berteriak padamu."
"Yeobeo." Yuri menahan lengan Siwon, suaminya itu kini terlihat sangat marah dan kesal.
Sang mertua yang tidak ingin sesuatu terjadi dengan cepat mendekati putranya. "Nak, Eomma tidak ingin sesuatu hal yang tidak layak terjadi malam ini." sosok itu membelai lengan Siwon guna menenangkan amarahnya. "Biarkan saja Jaemin melakukan apa yang dia mau..."
"Tapi Eommonim..."
"Siwon-ah, kau tidak harus menganggap wanita itu ada di sini."
"Tapi bagaimana bisa itu dilakukan?"
Sang Ibu tersenyum menatap cucu laki-lakinya. "Sayang, sekarang ajak ibumu ke ruang makan."
Jaemin yang senang mendapatkan izin, tanpa ragu menggandeng sang ibu sesuai perintah neneknya. Keduanya melangkah meninggalkan semua orang. Namun tepat saat di depan nyonya rumah, Tiffany berhenti.
Wanita itu mengulurkan satu buket bunga berukuran besar pada mantan mertuanya. "Eommonim, aku membeli ini di tempat yang biasa Eommonim datangi."
Sosok itu tersenyum samar dan meraih uluran tangan Tiffany. "Terima kasih."
Keduanya kembali melanjutkan langkahnya.
Siwon memijit pelipisnya, dia tidak tahu seberapa jauh lagi putranya itu akan bertindak.
"Sekarang lebih baik kita juga menyusul." sang ibu dengan segera menggandeng tangan Siwon dan mengajaknya pergi ke ruang makan.
Yuri diam di tempatnya, dia merasa serba salah terlebih saat sang bibi kini menatapnya dengan senyum tertahan. Wanita itu dengan cepat menyusul yang lain menyisakan Yuri yang hanya mampu menghela napas.
"Eomma." Aeri yang tahu benar bagaimana perasaan sang ibu, mendekat tanpa perintah. Melingkarkan tangannya di lengan wanita kesayangannya itu. "Eomma bisa melanjutkan ini?"
Yuri melirik putrinya dan tersenyum. "Selama ada kau di sebelah Eomma."
"Tentu saja, aku tidak akan ke mana-mana."
Yuri mengangguk dan detik selanjutnya mengajak Aeri untuk menyusul yang lainnya.
.
.
Suasana ruang makan itu terlihat tak bersahabat. Acara keluarga yang awalnya membuat semangat semua orang, kini berubah menjadi kecanggungan yang tak bisa terhindarkan.
Semua orang mencoba tenang seolah tak terjadi apa-apa. Menikmati satu per satu menu makan malam yang dihidangkan pelayan.
Sooyoung yang masih terkejut akan apa yang dia lihat kini hanya terus begumam di kursinya. Matanya melirik sang kakak ipar yang mencoba terlihat baik-baik saja.
"Eonnie."
Tiffany melirik gadis itu, dia seolah terjun ke masa lalu. Namun belum sempat dia bereaksi, kesadaran kembali mendatanginya. Saat ini Sooyoung memanggil orang lain, bukan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage and Struggles ( Complete )
FanfictionTerjebak antara dua pilihan, cinta atau keluarga. Hal tersulit itu kini menghampiri kehidupan seorang Kwon Yuri. Ibu tunggal dari seorang remaja SMA bernama Choi Aeri itu harus bisa merebut hati Choi Jeamin, putra sematawayang sang suami yang baru d...