***
Tiffany terkejut saat melihat sang putra berdiri di depan pintu apartemennya, dengan wajah yang terlihat sangat sedih remaja itu menatap sang ibu.
"Sayang, kau kenapa?"
"Eomma, aku tidak tahu harus pergi ke mana. Appa... Mengusirku."
Tiffany terkejut bukan main, dia tahu bagaimana besarnya kasih sayang seorang Siwon pada putranya itu. Bagaimana mungkin dia tega mengusirnya dari rumah. "Tapi kenapa? Masalah besar apa yang membuatmu diusir sayang?"
Jaemin tak langsung menjawab, dia hanya makin sedih karena merasa dibuang oleh ayahnya sendiri. Tiffany yang menyadari kesedihan sang putra kini menggenggam jemarinya guna mengajaknya masuk. "Kita masuk dulu, tenangkan dirimu dan ceritakan pada Eomma dengan tenang."
Laki-laki itu menurut dan mengikuti langkah sang ibu, masuk ke dalam apartemen tanpa ragu.
.
.
Kini keduanya duduk di salah satu sudut sofa. Tiffany sejak tadi menggenggam jemari Jaemin, mencoba memberikan ketenangan pada sang putra.
"Sekarang katakan, apa masalahnya?"
"Wanita itu mengadu soal aku yang sering kali menindas Choi Aeri, dia mengatakan semuanya Eomma, perlakuanku yang buruk terhadap putrinya itu."
"Kau sungguh berbuat seperti itu sayang?"
Jaemin terdiam, menatap wajah Tiffany seraya mengangguk pelan.
"Tapi kenapa?"
"Aku tidak menyukai mereka, mereka berdua tidak seharusnya ada bersama kita." Jaemin kini membenarkan posisi duduknya seraya menatap serius sang ibu. "Tapi Eomma, hanya aku saja sekarang. Eomma juga ingin aku kembali tinggal bersama Eomma bukan? Aku tidak akan bersama mereka lagi, aku akan terus di sini menemani Eomma."
Tiffany terdiam, sosok itu tersenyum samar menatap Jaemin namun dengan pikiran yang melayang jauh entah ke mana.
.
.
Tiffany mondar-mandir dalam kamarnya, wanita itu cemas seraya menggigit ibu jarinya.
"Bagaimana ini, jika Jaemin tinggal bersamaku maka rencana ini akan gagal. Aku tidak mungkin bisa kembali pada Siwon." wanita itu menatap lantai yang sejak tadi dia tapaki. "Aku harus mencari cara agar mereka bisa berbaikan dan Jaemin bisa kembali ke rumah itu."
Tiffany terlihat begitu serius, dia tidak ingin kehilangan kesempatan terakhirnya itu.
***
Siang itu, Aeri terlihat bergegas untuk pulang ke rumah karena jam sekolah telah usai. Kakinya melebarkan langkah melewati koridor sekolah, hendak menuju halaman. Namun belum sempat gadis itu keluar gedung, tangannya dengan cepat ditarik oleh seseorang.
Tubuh Aeri terhuyung dan berakhir di sisi dinding. Aeri terkejut saat melihat Jaemin yang kini menatapnya marah.
"Choi Jaemin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage and Struggles ( Complete )
FanfictionTerjebak antara dua pilihan, cinta atau keluarga. Hal tersulit itu kini menghampiri kehidupan seorang Kwon Yuri. Ibu tunggal dari seorang remaja SMA bernama Choi Aeri itu harus bisa merebut hati Choi Jeamin, putra sematawayang sang suami yang baru d...