🌺Bagian 15🌺

347 54 6
                                    

***

Jaemin tersenyum menatap Tiffany saat kini keduanya sudah tiba di sebuah apartemen mewah milik sang ibu. Ya setelah mendapatkan izin, keduanya akhirnya pulang bersama.

"Jaemin-ah, ini adalah kamarmu."

Laki-laki tampan itu melirik sebelah kanan, Tiffany berdiri di ambang pintu yang terbuka. Dengan pasti Jaemin mendekati wanita itu dan melihat ke dalam.

"Bagaimana? Kau suka?"

"Apa Eomma sudah menyiapkannya untukku?"

Jemari itu menyentuh pundak Jaemin dan dengan segera membawa sang putra masuk ke dalam kamar. "Em, saat Eomma kembali hal pertama yang Eomma lakukan adalah ini."

"Wae?"

"Apa lagi? Karena Eomma ingin kita tinggal bersama."

Mendengar hal itu Jaemin tersenyum. Dia mengambil tempat di atas tempat tidur dan tersenyum menatap Tiffany yang berdiri di depannya.

"Dan hal itu sudah terwujud."

"Em, majja."

"Eomma senang karena akhirnya aku bisa tinggal di sini?"

Tiffany mengambil tempat di sebelah Jaemin dan menyentuh pundak itu dengan sayang. "Tidak ada yang lebih membahagiakan dari itu sayang."

"Eomma tenang saja, selama ada aku maka semua akan baik-baik saja."

"Em, Eomma percaya padamu sayang."

Lagi, Jaemin tersenyum seolah dia sudah mendapatkan apa yang sangat dia inginkan dalam hidupnya.

Sementara itu, di rumah besarnya Siwon masih tak bisa terima jika saat ini sang putra sedang bersama mantan istrinya.

Mata itu menatap nanar gelas kaca yang ada di depannya.

Bagaimana jika Jaemin makin menjauh dariku?

Derap kaki terdengar mendekati ruang makan, yang dimana sosok Siwon sedang termenung saat ini. Sosok Aeri yang baru saja melewati pintu terkejut saat melihat sang ayah kini duduk diam, tak menyadari kedatangannya.

"Appa."

Siwon tersentak mendengar suara itu. Matanya melirik Aeri yang kini berdiri seraya membawa gelas besar. "Oh, Aeri-ya? Ada apa nak? Kau butuh sesuatu?"

Aeri menggeleng pelan. "Anio, aku hanya ingin mengambil air."

"Ah begitu."

Siwon kembali diam sementara Aeri sudah sibuk dengan aktivitasnya. Matanya sesekali melirik sang ayah yang kembali diam, Aeri tahu jika Jaemin adalah penyebab sang ayah seperti itu.

Saat sudah selesai, Aeri memberanikan diri untuk mendekati sang ayah. "Appa."

"Em?"

Aeri melirik takut sosok itu, dia ragu akan pertanyaan yang akan dia ajukan. "A-appa, sedih karena Oppa pergi?"

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang