🌺Bagian 16🌺

360 60 18
                                    

***

Haechan duduk di depan sebuah minimarket dengan sebuah minuman kaleng di depannya. Sejak beberapa menit yang lalu, dia hanya diam memikirkan apa yang baru saja terjadi pada hubungannya dan Ryujin.

Ryujin menarik tangannya setelah cukup lama Haechan menggenggamnya.

"Ada apa? Kenapa kau menarikku?"

Haechan berbalik dan menatap wajah sang kekasih, ya setidaknya Haechan tahu jika Ryujin masih kekasihnya.

"Ryujin-ah, apa kau masih menganggapku?"

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"Jika benar, lalu kenapa malah Jhonny Hyung yang kau izinkan untuk tahu dan membantumu?"

"Haechan-ah..."

"Aku tahu, semua yang kau alami dan lakukan. Aku tahu semuanya, dan yang membuatku marah adalah kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku?"

Ryujin menyentuh lengan Haechan yang kini terlihat begitu serius menatapnya.

"Maafkan aku, aku hanya..."

"Kau tidak percaya padaku, begitukan?"

"Ania, bukan seperti itu. Aku hanya tidak ingin kau ikut terluka, itu saja."

Haechan berdecak mendengarnya.

"Jangan membuatku tertawa Shin Ryujin, kau adalah satu-satunya orang yang memberiku luka saat ini. Bagaimana bisa kau malah meminta bantuan kakakku dan bahkan... Bahkan hubungan kalian tidak sampai di situ. Kau bahkan mengkhianati hubungan kita."

Ryujin tertunduk detik itu juga, dia begitu menyesal tapi apa yang bisa dia lakukan?

"Aku tahu jika sejak awal kau tidak pernah serius padaku, tapi aku percaya jika suatu saat kau akan membuka hati sepenuhnya dan ternyata aku salah, kau tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah."

"Haechan-ah, aku tahu aku salah. Tapi masalah ini, tidak seharusnya kau tahu."

"Kenapa? Karena aku tidak memiliki uang seperti jhonny Hyung? Karena aku tidak bisa membantumu mengatasi laki-laki yang memanfaatkanmu hanya karena kau satu-satunya anak remaja di panti asuhan itu? Begitu?"

"Haechan-ah, kau..."

"Sudah aku katakan bukan? Aku tahu semuanya, aku tahu jika selama ini ada orang yang selalu meminta uang padamu agar anak-anak itu tetap aman di sekolah." Haechan berdecak kesal, saat mengingat kembali fakta itu dia merasa sangat payah. Itu artinya, selama ini Ryujin tidak pernah menganggapnya mampu untuk memahami semua bebannya.

"Ryujin-ah, apa kau sangat tidak percaya padaku?"

Ryujin menggeleng cepat, air matanya sudah siap jatuh kapan saja.

"Lalu kenapa? Kenapa kau malah lari ke orang lain, bukannya padaku?"

"Karena aku tahu jika kau punya masalahmu sendiri, setiap hari senyum itu juga palsu bukan? Kau dan keluargamu tidak baik seperti kelihatannya. Bagaimana mungkin aku menambah bebanmu Haechan-ah?"

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang