🌺Bagian 14🌺

360 63 16
                                    

***

Yuri dengan segera mendekati Aeri yang duduk di atas ranjang rumah sakit, jemarinya terulur menyentuh dahi putrinya yang saat ini diberi perban.

"Aeri-ya, gwenchana?"

"Em eomma, aku baik-baik saja jangan khawatir."

Yuri dengan segera memeluk tubuh itu, sejak mendapat kabar hatinya merasa tak karuan.

"Syukurlah, Eomma sangat khawatir sayang."

Sedang Siwon kini berdiri menatap Jaemin yang duduk bersandar di ranjang sebelah Aeri. "Jaemin-ah, sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa kalian mengalami kecelakaan."

Mendengar pertanyaan itu, Jaemin melirik Aeri segera. Menatap wajah gadis itu, mengisyaratkan untuk tetap diam dan hanya harus jadi pendengar.

"Aku juga tidak tahu Appa, saat dalam perjalanan tiba-tiba saja ada dua motor yang mengikuti mobil kita."

"Dua motor?"

"Em, dan mereka berusaha untuk mendorong mobil agar menepi menabrak trotoar."

Siwon terdiam, dia tak tahu apa putranya itu berkata benar atau tidak. Karena saat ini sang supir masih belum sadarkan diri, untuk dia tanyai.

Matanya kini melirik Aeri yang diam di sebelah Yuri. "Apa itu benar sayang?"

Aeri terkejut saat sang ayah dengan tiba-tiba bertanya, matanya melirik Jaemin yang melihat ke arahnya.

"N-ne, Appa. Semua yang Oppa katakan adalah benar."

Bisa Aeri lihat dengan jelas jika saat ini Jaemin tersenyum lega. Aeri tak tahu apa maksud dari kebohongan Jaemin, karena yang baru saja dia ceritakan tidak sepenuhnya benar.

"Baiklah jika benar seperti itu." Siwon melirik Yuri yang masih merangkul Aeri. "Yeobeo, aku harus mengurus biaya administrasi dan juga melihat keadaan Pak Jang. Kau tunggu saja di sini bersama anak-anak."

"Ne."

Siwon tanpa ragu melangkah meninggalkan anggota keluarganya yang lain, menyisakan Jaemin yang kini terdiam di tempatnya. Namun Aeri tahu jika kakak sambungnya itu sedang memikirkan hal yang baru saja mereka lewati.

Beberapa menit sebelum kejadian...

Mobil mewah itu melaju menembus jalanan yang cukup sepi malam itu. Jaemin terlihat tak nyaman berada di sebelah Aeri, keduanya sedang dalam perjalanan menuju hotel yang dipesan sang ayah untuk acara keluarga.

Mata Jaemin melirik persimpangan di depan, dan detik itu juga mobil berhenti karena lampu jalan yang berubah merah. Dari sudut matanya Jaemin bisa melihat beberapa remaja dengan motor besar mereka sedang berkumpul di depan minimarket. Jaemin tersetak saat mengenali salah satu dari remaja itu.

Laki-laki berjaket kulit dengan mata sipit serta wajah tampan itu kini sedang tersenyum menanggapi candaan teman-temannya. Namun, tiba-tiba mata itu menatap ke arah mobil.

Jaemin terkejut bukan main, saat sosok itu berbisik pada teman-temannya membuat beberapa remaja itu sontak menatap mobil Jaemin yang kini berhenti.

Dengan cepat Jaemin menatap sang supir.

"Pak Jang, jalan sekarang juga."

"Tapi Tuan, lampu jalannya belum berubah."

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang