***
Kini semua telah kembali seperti semula. Yuri dan Aeri kembali pulang ke rumah mereka. Keadaan di rumah itu sudah jauh lebih baik, Jaemin lebih bisa bersikap sopan pada Yuri.
Seperti halnya malam ini, semua keluarga sedang berkumpul untuk makan malam. Yuri mengambilkan lauk Jaemin yang tanpa ragu diterima laki-laki itu.
Siwon tersenyum lega di kursinya, seperti inilah keluarga. Hal ini sudah sejak lama dia impikan, Jaemin bersikap selayaknya seorang anak kepada ibunya.
"Eomma, bisa berikan aku lebih banyak lauknya?"
Yuri terkejut mendengarnya namun dengan cepat dia menuruti ucapan Jaemin. "Tentu saja sayang, ini makan yang banyak."
Aeri tersenyum melihat itu, kini tatapan sedih sang ibu saat di meja makan sirna. Wanita itu hanya akan tersenyum mulai detik ini karena Jaemin telah berubah.
"Aeri-ya, kau juga mau sayang?" Sang ibu berbalik menatapa Aeri cepat.
"Em, Eomma."
Dengan cepat Yuri menambahkan lauk pada sang putri. Siwon tak hentinya tersenyum sejak tadi, dia sanggup memberikan apapun demi melihat hal membahagiakan seperti ini.
Di saat semua orang sedang asik menikmati makan malamnya, getar ponsel Jaemin tiba-tiba saja mengejutkannya.
Laki-laki itu dengan cepat mengeluarkan ponsel dari sakunya, matanya membulat saat melihat satu buah pesan yang dikirim oleh sang ibu.
Jaemin-ah, bisa kita bertemu sebentar Nak?
Jaemin tak bereaksi, dia bingung harus merespon hal ini. Yuri yang menyadari perubahan sang putra dengan segera menatapnya tanya.
"Ada apa sayang?"
Perlahan Jaemin mengangkat wajahnya menatap sang ibu. "Eomma, dia mengajakku bertemu."
Semua orang terdiam, mereka tahu jika saat ini Jaemin masih sangat kecewa pada sang ibu. Namun Yuri tak bisa membiarkan kebencian itu berakhir menjadi rasa penyesalan bagi Jaemin nantinya.
"Pergilah Sayang, temui Eommamu."
"Tapi Eomma..."
Yuri tersenyum tulus menatap sang putra. "Seburuk apapun perbuatannya, dia tetap Eommamu."
Jaemin tertegun mendengarnya. Dia seolah ditarik ke permukaan yang perlahan mulai menyandarkan jika tidak seharusnya dia bersikap egois dan menghindari fakta ini.
Dia harus bisa bersikap dewasa dan menghadapi semua dengan kepala dingin.
"Kalau begitu, aku permisi." Jaemin berdiri seraya menatap semua orang.
"Em, hati-hati nak." Yuri tersenyum lega melihatnya, sedang Siwon hanya menatap diam sang putra.
Dia tidak bisa berbuat banyak. Yang Yuri katakan semuanya benar, Jaemin harus mulai bersikap dewasa. Menyelesaikan semua hal sendiri selayaknya pria sejati.
.
.
Kini Jaemin sudah tiba di sebuah taman, dari tempatnya berdiri dia bisa melihat jika sang ibu sedang duduk di sebuah kursi di ujung taman. Tanpa ragu Jaemin mempercepat langkah mendekati sosok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage and Struggles ( Complete )
FanfictionTerjebak antara dua pilihan, cinta atau keluarga. Hal tersulit itu kini menghampiri kehidupan seorang Kwon Yuri. Ibu tunggal dari seorang remaja SMA bernama Choi Aeri itu harus bisa merebut hati Choi Jeamin, putra sematawayang sang suami yang baru d...