***
Siwon tersenyum samar melirik Yuri yang kini mendekatinya dengan secangkir teh hangat.
"Ini minumlah."
Tanpa ragu Siwon meraih gelas kecil itu. "Gommawoyo."
Yuri hanya tersenyum dan mengambil tempat di sebelah sang suami. Keduanya sedang duduk di balkon kamar, menikmati angin malam yang cukup banyak malam ini.
"Yeobeo."
"Em?" mata Yuri melirik Siwon yang kini tertunduk di sebelahnya.
"Aku mengatakan ini karena tidak ingin jika kau mengetahuinya dari orang lain."
Mendengar itu, Yuri membenarkan posisi duduknya. Menunggu lanjutan kalimat Siwon yang kini terjeda.
"Apa itu?"
"Perusahaan akan bekerja sama dengan Tiffany. Tapi sungguh, aku sudah menyuruh timku untuk membatalkannya dan aku bahkan sudah meminta pembatalan secara langsung pada beberapa investor yang mendukung hal ini, namun mereka sepakat untuk mempekerjakan dia karena menurut survei masyarakat, hampir 90% yang setuju dan antusias akan projek ini."
Mendengar hal itu, Yuri terdiam. Dia bingung, bukan karena Tiffany tapi Siwon.
"Lalu apa masalahnya? Kenapa kau mengatakan ini padaku?"
"Aku hanya tidak ingin kau merasa risih. Aku takut jika kau berpikiran macam-macam soal ini."
Yuri tersenyum mendengarkan penjelasan Siwon. "Ah jadi maksudnya, kau tidak ingin aku berpikir kalau kau akan terlibat perasaan dengan mantan istrimu itu? Begitukah?"
"Aku serius Yuri-ya."
"Arraso." Yuri memegang lengan Siwon tanpa pertanda membuat sang empunya terkejut. "Dengar, jika benar aku berpikir demikian lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan menjelaskan semuanya padamu, karena sungguh hal itu tidak mungkin terjadi."
"Benar, seperti itulah dirimu. Jika aku saja percaya bagaimana bisa kau tidak mempercayai dirimu sendiri?"
"Jadi kau tidak keberatan?"
"Aku tidak akan berbohong, rasa risih itu mungkin ada namun rasa percayaku jauh lebih besar. Jadi, biarkan saja semuanya berjalan sesuai ketentuan. Lagi pula, kau punya tim yang akan mewakilimu bukan?"
"Benar, namun ada saatnya kami akan bertemu langsung nanti."
Yuri mendelik mendengarnya. "Kalau begitu aku harus selalu mengikutimu."
Siwon tertawa mendengarnya. "Haruskah?"
"Em, aku akan menginkutimu ke mana pun kau pergi, bagaimana?"
Siwon tersenyum mendengarnya. Inilah yang dia sebut cinta, berbicara dengan Yuri selalu mampu menghilangkan semua bebannya. Wanita itu mampu mengubah kekhawatiran dalam diri Siwon menjadi hal yang tidak perlu dicemaskan.
Andai dia lebih dulu bertemu wanita itu, tapi jika demikian maka dia sama saja menyesali kehadiran Choi Jaemin. Siwon berani bersumpah demi nyawanya sendiri jika hal itu tidak mungkin terjadi. Sama halnya dengan takdir yang mempertemukannya dengan Yuri, Siwon juga merasa bersyukur karena Jaemin ada dalam kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage and Struggles ( Complete )
FanfictionTerjebak antara dua pilihan, cinta atau keluarga. Hal tersulit itu kini menghampiri kehidupan seorang Kwon Yuri. Ibu tunggal dari seorang remaja SMA bernama Choi Aeri itu harus bisa merebut hati Choi Jeamin, putra sematawayang sang suami yang baru d...