🌺Extra Part🌺

905 68 13
                                    

***

Satu tahun kemudian...

Yuri yang awalnya sibuk di dapur kini berlarian menuju kamar mandi, hal itu membuat Siwon yang baru saja keluar dari kamarnya terkejut.

Sang suami dengan segera menyusul Yuri saat mendengar suara yang cukup jelas dari sang istri.

"Yeobeo, kau baik-baik saja?" Jemari itu terulur memegang punggung Yuri yang sejak tadi tertunduk di kloset.

Yuri menggeleng pelan, bangkit dengan wajah yang basah karena air. "Aku tidak tahu, sejak pagi aku merasa sangat mual."

Siwon merapikan rambut sang istri yang berantakan. "Kau sakit?"

Yuri kembali menggeleng. "Aku tidak tahu, ada yang aneh dengan tubuhku. Tapi aku tidak tahu apa."

Seketika Siwon terdiam, melirik perut rata Yuri dengan berbinar. "Yeobeo, mungkinkah..."

"Ah, itu tidak mungkin..."

"Kenapa tidak mungkin? Sekarang sebaiknya kita pergi ke rumah sakit untuk mengetahui kebenarannya. Ya?"

"Tapi,"

Siwon dengan segera menggandeng lengan Yuri, dia merasa sangat senang meski belum bisa memastikannya. "Ayolah."

Yuri hanya bisa pasrah saat Siwon menariknya keluar kamar mandi dan bergegas membawanya ke rumah sakit.

.

.

Kini keduanya duduk seraya menunggu sang dokter menyelesaikan hasil pemeriksaannya.

Jemari Siwon terulur, menggenggam erat tangan Yuri. "Kenapa aku sangat gugup?"

Wanita itu tertawa mendengarnya. "Apa kau itu anak kecil?"

"Entahlah, aku tidak tahu."

Yuri tersenyum seraya membalas genggaman tangan Siwon. Sang dokter yang sejak tadi ditunggu, kini masuk ke dalam ruangan.

Menatap keduanya seraya duduk di hadapan mereka.

"Bagaimana hasilnya Dok?"

Siwon terlihat sangat tidak sabar, seolah mendesak laki-laki berjas putih yang hanya bisa tersenyum.

"Selamat untuk kalian berdua, Nyonya Choi sedang hamil dan kandungannya sudah memasuki usia 6 minggu."

Keduanya tersenyum bahagia, terutama Choi Siwon yang sejak tadi gugup tanpa bisa dicegah. "Aku sudah menduganya." Matanya melirik Yuri dan memeluknya erat. "Terima kasih, Yuri-ya."

Wanita itu hanya bisa tersenyum malu akan tingkah sang suami yang tiba-tiba saja memeluknya di depan sang dokter.

"Karena usianya masih sangat muda, saya berharap kerjasamanya. Nyonya Choi harus lebih memperhatikan soal kesehatan dan juga nutrisi dalam makanannya."

Keduanya mengangguk mendengarkan arahan sang dokter.

"Dan untuk sang suami, anda harus bisa membuat sang ibu merasa nyaman saat di rumah. Jangan membuatnya stres dan sebagainya."

Marriage and Struggles ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang