Genre: Spiritual-romance
Update: Setiap hari senin, kamis, dan jum'at
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Bagaimana jadinya jika dua orang yang saling tidak mengenal dipaksa untuk bersama melalui ikatan suci yang bernama pernikaha...
~Bismillahirrahmanirrahim~ • • • • "Yakni perindah ucapan kalian terhadap mereka (istri) dan perbagus perbuatan dan penampilan kalian sesuai kadar kemampuan”. (Al Hafidz Ibnu Katsir)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁🍁
"Kita mau ngapain ke mall?"
Entah sudah berapa kali, dia melontarkan pertanyaan yang sama, namun masih tetap tak mendapat jawaban apapun dari manusia disampingnya
"Berak"
"Shafi ih!"
"Ck, brisik!"
Dengan bibir yang mengerucut zhiya tetap mengikuti langkah lebar cowok didepannya ini.
"Pilih!"suruhnya
Zhiya menatap cowok itu bingung "pilih apa?"
"Pilih yang Lo suka"
"Hah? Eh, gak usah deh, baju aku masih pada bagus-bagus kok"
"Gak ada penolakan!"
Zhiya menghembuskan nafasnya kasar, dan mulai memilih gamis-gamis yang berada di sana, sedangkan shafi duduk menunggu disofa yang ada di sana.
Selang beberapa menit kemudian zhiya kembali kehadapannya ,sambil membawa dua buah gamis ditangannya
"Ehem, shafi?"panggilnya
"Hm"
"Bagus yang mana?"tanyanya sambil menunjukkan dua buah gamis tadi. Yang ditanya malah menggedikan bahunya acuh
"Ck, aku bingung tau mau pilih yang mana, makanya aku minta pendapat kamu, menurut kamu bagus mana? Yang warna peach atau Baby blue?"
"Semua"singkatnya sambil beranjak, dan mengambil alih dua gamis tadi menuju Mbak-mbak yang daritadi hanya diam memperhatikan mereka
"Hijab"ucapnya , membuat dua orang perempuan disana menatap bingung kearahnya
"Emm maaf mas, mas ngomong sama saya?"tanya mbak-mbak tadi, sambil tersenyum manis
"G"
Dia menatap gadis mungil disampingnya "Hijab nggak?"
Setelah mencerna sebentar ucapan itu, zhiya langsung paham maksud cowok itu apa "emang boleh?"
