Shafiulla

Shafiulla || 14🍁

~Bismillahirrahmanirrahim~
•
•
•
•

"Jangan ucapkan segala yang kamu pikirkan. Tapi pikirkanlah segala yang kamu ucapkan."
-Shafiulla-

🍁🍁🍁

Zhiya mengelus lembut rambut tebal milik suaminya dengan lembut, lelaki itu masih   setia menutup matanya.

Tadi saat masih disekolah zhiya mendapat kabar dari bi santi ,katanya shafi sempat mengamuk sampai melempar kursi rodanya sendiri. Alhasil, karena lelaki itu masih belum bisa menahan bobot tubuhnya dengan sempurna, akhirnya shafi terjatuh dan kepalanya membentur sudut meja dengan keras.

Tapi tadi dokter bilang keadaan suaminya ini baik-baik saja, hanya perlu istirahat yang cukup.

"kamu kenapa sih, sampe marah-marah kaya tadi?"

Zhiya menghela nafas, lalu meninggalkan sebuah kecupan pada kening sang suami.

cup!

"Aku tinggal mandi dulu ya"

.
.
.

Setelah beberapa menit menyelesaikan ritual mandinya, zhiya memutuskan untuk membuatkan sup buntut kesukaan shafi.

"eh neng zhiya, ada perlu apa neng? biar bibi buatin"tanya bi santi, setelah melihat kehadiran gadis itu.

Zhiya tersenyum, "Zhiya mau bikin sup buntut bi, buat shafi."

"biar bibi bantu ya?"

"gak usah bi, bibi istirahat aja"

"tapi  si neng teh gak papa?"

"gak papa bi"

"yaudah atuh bibi permisi dulu ya"pamit bi santi,  yang dibalas anggukkan kepala oleh zhiya.

Zhiya mulai mengeluarkan semua bahan-bahan yang diperlukannya dari dalam kulkas, dan tanpa perlu menunggu lama lagi, zhiya langsung berkutat dengan alat-alat dapurnya.

.
.
.

Shafi perlahan membuka matanya, mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"shh awss..." Ringisan kecil berhasil lolos dari bibirnya.

Dengan sangat pelan-pelan, shafi mencoba untuk menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Lalu dia berteriak memanggil bi santi untuk membantunya duduk di kursi roda.