Shafiulla || 53🍁

2.6K 120 10
                                    

Bismillahirrahmanirrahim~



"Al waqtu atsmanu mina ad dzahabi.”
(Waktu itu lebih mahal dari emas).
-Quotes of the day-

-Quotes of the day-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Keadaan di meja makan pagi ini terlihat sangat hening dan canggung, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu diisi oleh canda tawa suami-istri itu.

Zhiya sesekali melirik kearah Fara yang duduk berhadapan dengannya, sementara Shafi duduk di sampingnya.

Semalam Shafi sudah menjelaskan pada Zhiya mengapa dia mengajak Fara agar tinggal di rumah mereka.

Ini semua karena amanat dari Alm. Kakek Darsono, yang merupakan kakek dari Fara. Sebelum meninggal, beliau sempat mengamanatkan dan menitipkan pada Shafi agar dia menjaga dan melindungi cucu satu-satunya itu.

Orang tua Fara sendiri, sudah meninggal dunia sejak dia masih berumur 5 tahun, karena kecelakaan pesawat yang dialami keduanya.

Setelah kepergian kedua orang tuanya, Fara tinggal berdua bersama kakeknya selama bertahun-tahun. Hingga saat umurnya mencapai 14 tahun, sang kakek pun ikut pergi menyusul kedua orang tuanya, meninggalkan Fara seorang diri.

Setelah kepergian kakeknya, Fara memutuskan untuk tinggal bersama paman dan bibinya yang berada di USA sekalian menuntaskan pendidikan menengah pertamanya di sana.

Dan karena Fara sekarang sudah kembali lagi kesini, itu berarti dia harus menjaga Fara dan memastikan gadis itu baik-baik saja.

Zhiya yang mendengarkan cerita dari Shafi itu hanya bisa menganggukkan kepalanya. Karena bagaimanapun, rumah ini adalah rumah milik Shafi. Dan Zhiya merasa tidak ada hak untuk melarang ini itu, sekalipun dia adalah istri sah-nya.

Meskipun jauh di lubuk hatinya, Zhiya juga merasa tidak nyaman dengan kehadiran perempuan itu di rumah ini.

Dan kejadian kemarin juga yang membuat Shafi akhirnya memutuskan untuk mengajak Fara agar tinggal dirumahnya, supaya dia juga lebih mudah untuk menjaga gadis itu.

"Ekhemm!" dehem Shafi memecah keheningan yang tercipta.

"Sayang, kok makanannya gak di abisin?"

Zhiya menatap makanan didepannya tak nafsu.

"kenyang" jawabnya

"Loh tumben udah kenyang, biasanya juga nambah lagi"  Zhiya hanya menggedikan bahunya acuh.

"Yaudah, susunya minum dulu kalau gitu" ucap Shafi sambil menyodorkan satu gelas susu ibu hamil kehadapan Zhiya.

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang