Shafiulla || 51🍁

1.6K 78 2
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



"Rasa cemburu muncul ketika kita takut kehilangan seseorang yang kita cintai."

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

21:42 wib

Setelah cukup lama menenangkan diri, Shafi memutuskan untuk kembali kedalam kamarnya. Untuk mengecek keadaan sang istri.

ceklek!

Lelaki berusia 18 tahun itu berdecak kesal begitu melihat Zhiya yang tidur dilantai dengan posisi menekuk kedua lututnya, lalu melipat lengannya diatas lutut dan menenggelamkan wajahnya disana.

Tidak sampai disitu. Kekesalannya semakin bertambah, ketika menangkap satu bungkus makanan yang masih utuh di atas nakas. Itu artinya perempuan ini sama sekali belum menyentuhnya.

"engghh.." Zhiya melenguh pelan begitu merasa tubuhnya melayang, dan mendarat pelan di atas kasur.

"Hubby..." Lirihnya, sedang Shafi tetap diam dengan wajah datar.

"kenapa gak makan?" tanya Shafi tajam.

hikss...
hiks..

Bukannya menjawab Zhiya malah kembali terisak, sambil memeluk erat tubuh suaminya.

"J-jangan mar-ah hiks..".

"Makan!" Tegas Shafi, namun Zhiya Menggeleng.

"Makan! jangan bikin aku makin marah sama kamu!"

Zhiya melepas pelukannya, lalu mendongak menatap lelaki itu. "S-suapin hiks.."

"Gak Mau--,"

"--,Kalau Masih Nangis" Sambung Shafi.

Zhiya menghapus air matanya dengan cepat ."U-udah" ujar shofi dengan wajah yang menggemaskan.

Shafi tetap memasang wajah stay cool, meskipun dihatinya merasa gemas dengan perempuan itu.

"Hubby... u-udah gak marah kan?" tanya Zhiya disela-sela mengunyahnya.

Shafi hanya diam, tidak mengangguk ataupun menggeleng.

"Hu-

"Lagi makan, jangan ngomong!" peringat Shafi tegas, dan sukses membuat Zhiya langsung bungkam dan tidak mengeluarkan suara lagi.

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang