Shafiulla || 36🍁

3.6K 247 3
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



" Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan kesulitan bersama kemudahan."
(HR Tirmidzi)

" (HR Tirmidzi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

00:00 wib

"hubby..?" panggil Zhiya pelan, jujur sedari tadi Zhiya tidak bisa tidur sama sekali. Dan sekarang tiba-tiba saja dia ingin makan cilor, gara-gara melihat salah satu postingan temannya di WhatsApp yang memfoto jajanan itu. Zhiya ikutan ngiler melihatnya.

"hubby bangun.."

"ishh Shafi bangun!" kesal Zhiya menggoyang-goyangkan lengan sang suami yang masih terlelap nyenyak. Emang dasar Shafi itu kebo, jadi susah banget kalo dibangunin.

"hiks.. b-bangunnn" rengek Zhiya sambil terisak kecil, kesal sendiri rasanya melihat Shafi tidak mau bangun juga. Maklum lah ya, namanya juga bumil, apa-apa langsung sensitifan.

hikss..

hiks..

Shafi sendiri  perlahan-lahan mulau membuka matanya  begitu samar -samar mendengar suara orang yang tengah menangis.

"Engghh" lenguh Shafi  sambil mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya.

"Loh sayang kamu kenapa?" panik Shafi begitu menoleh kesamping, dan mendapati  istrinya tengah terisak sendiri.

Zhiya menatap lelaki itu dengan air mata yang masih mengalir di pipinya, "hikss.. a-aku kesel sama kamu ,kamu dibangunin gak m-mau bangun!" Zhiya menarik ujung kaos Shafi dan mengeluarkan ingusnya disana.

"Hikss..srott."

Shafi meringis kecil lalu menarik tubuh Zhiya kedalam pelukannya "shhtt, udah jangan nangis ya, lain kali kalo akunya gak mau bangun kayak tadi, kamu pukul aja biar aku langsung bangun, ya?" ucap Shafi sambil membantu mengusap air mata dan ingus perempuan itu dengan bajunya. Udah tanggung juga, jadi lanjut aja ya. wkwk.

Zhiya menggeleng "N-nggak boleh, nanti kamunya sakit"

Shafi tersenyum gemas, mengapa   wajah  istrinya ini sangat menggemaskan sih? walau kadang-kadang nyebelin juga sih. Shafi mengelus puncak kepala Zhiya dengan lembut, "sayang kenapa bangun tengah malem gini, hm?"

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang