Shafiulla || 07🍁

8K 536 0
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



"Paling baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku paling baik untuk keluargaku. Tidak memuliakan perempuan kecuali laki-laki yang mulia. Tidak menghinakan perempuan kecuali laki-laki hina.”
(HR. Imam Hakim)


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁


Zhiya melirik sekilas kearah shafi yang sedari tadi hanya diam tanpa berniat mengeluarkan suaranya. Kini mereka berdua berada diperjalanan menuju kerumahnya

Setelah kejadian dicaffe tadi shafi hanya diam saja ,dan jangan lupakan raut datar dan dingin yang melengkapi wajah tampan itu.

"Shafi? Kamu kok diem aja sih?"tanya Zhiya untuk yang kesekian kalinya.

Laki-laki itu  pada dasarnya memang pendiam, namun kali ini shafi benar-benar diam sama sekali tidak menjawab ataupun menanggapi ucapannya.

"Shafi ih, kamu kenapa sih? Masih mikirin kejadian dicaffe tadi? Aku kan udah jelasin sama kamu, tadi itu gak sengaja. aku hampir jatoh terus  Devan langsung nolongin aku dan akhirnya jadi kaya tadi, se-

Ucapannya terpotong sendiri ketika melihat shafi yang memakaikan headshet pada kedua telinganya, seakan-akan tidak ingin mendengar ucapan apapun dari dirinya.

Zhiya tersenyum miris melihat itu, lalu dia mengalihkan pandangannya kearah kaca sambil memandangi jalanan yang mereka lewati.

'shafi beneran marah ya?'

.
.
.

Kini mobil yang ditumpangi oleh dua anak Adam tadi sudah tiba didepan rumah megah milik tuan alexandar  yang kini ditempati oleh mereka.

"Turun!"titah shafi dingin dan sama sekali tidak menatap perempuan disampingnya.

Zhiya menoleh "kamu gak turun juga?"

"...."

Karena tidak kunjung dijawab, Zhiya akhirnya lebih memilih mengikuti perintah cowok itu. Selain itu, sorot matanya yang sangat tajam berhasil membuat nyali zhiya menciut ketika menatapnya.

Setelah gadis yang berstatus istrinya itu sudah turun dari dalam mobilnya, shafi langsung kembali melajukan mobil tadi menuju markas 'Black Moon' menghiraukan teriakan-teriakan gadisnya dibelakang sana.

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang