Shafiulla || 28🍁

3.4K 210 0
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



 "Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya."
(Ali bin Abi Thalib)

"(Ali bin Abi Thalib)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

08:00 wib

Suara dentingan garpu dan sendok yang beradu dengan piring terdengar jelas diruangan itu. Saat ini Shafi dan Zhiya tengah menikmati sarapan paginya berdua, sambil sesekali mengobrol santai.

"Aku berangkat ya?" ujar Shafi setelah menyelesaikan sarapan paginya. Lelaki itu kembali meletakkan satu gelas air putih yang baru saja di teguknya tadi.

Zhiya mengangguk. Perempuan itu ikut berdiri, tangannya terulur untuk merapihkan dasi Shafi yang terlihat sedikit miring.

"Hati-hati, jangan ngebut!" Peringat Zhiya. Perempuan itu menepuk pelan dada bidang Shafi, setelah selesai merapihkan dasi lelaki itu.

Shafi mengangguk, "Iya sayang"

cup!
cup!

"Assalamu'alaikum" Seperti biasa, setiap akan pergi keluar rumah, Shafi selalu meninggalkan sebuah kecupan dikening dan bibir istrinya. Setelah Zhiya mengecup punggung tangannya, lelaki itu langsung melenggang pergi.

"Wa'alaikumussalam."Balas Zhiya. Setelahnya dia langsung bergerak, membersihkan bekas makan mereka tadi. Membawa piring dan gelas kotor menuju dapur untuk dicuci.

Sabtu pagi ini Shafi ada meeting penting dikantornya, jadi mau tidak mau sebagai pemilik sekaligus pemimpin perusahaan itu, Shafi harus datang.

Setelah selesai menyelesaikan cucian piringnya. Zhiya naik kembali kelantai atas menuju kamarnya.

Tok!tok!

Zhiya yang tengah merapihkan tempat tidur, langsung menghentikan kegiatannya, begitu pintu kamarnya diketuk seseorang.

Ceklek!

Begitu pintu terbuka, terlihat lah siapa sosok yang mengetuk pintu tadi. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bi Santi. Terlihat wanita paruh baya itu, berdiri didepan pintu kamarnya sembari memegang sebuah kotak.

"kenapa bi?"

"ini teh ada paket buat non"tutur Bi Santi menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang yang sedari tadi dipegangnya pada Zhiya.

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang