Shafiulla || 44🍁

2.4K 200 7
                                    

~ Bismillahirrahmanirrahim~



" Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
(Q.S Ali Imran: 173)

S Ali Imran: 173)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Detik demi detik terus berjalan, hari demi hari terus berganti, bulan demi bulan telah berlalu. Tepat hari ini usia kandungan Zhiya sudah menginjak bulan ke-6. Hubungan mereka berdua pun akhir-akhir ini semakin lengket dan tentunya semakin romantis .

"Sayang, aku berangkat sekolah dulu ya?" Ujar Shafi seraya menghampiri istrinya yang tengah sibuk menata makanan di atas meja makan.

Memang sejak usia kandungan Zhiya menginjak bulan ke-5. Shafi menyuruhnya untuk berhenti sekolah dan melakukan homeschooling saja. Dan Zhiya pun hanya bisa mengikuti permintaan suaminya itu, walaupun dia juga merasa sedih harus berhenti duduk di bangku sekolahnya.

Tapi Zhiya sadar. Statusnya sekarang bukan lagi hanya seorang pelajar. Terlebih tidak lama lagi dia juga akan menjadi seorang ibu, yang harus ada dan mendampingi di setiap tumbuh kembang anaknya.

Bukan berarti mencari ilmu tidak penting.
Mencari ilmu sangat amat penting, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani)


Tapi ilmu bisa dicari dimana saja. Belajar juga bisa dimana saja dan dengan siapa saja. Tidak mesti harus terpatok pada bangku sekolah. Lagipula, sekarang ini Zhiya hanya ingin fokus menjadi ibu rumah tangga yang sesungguhnya. Mengurus suami dan anak-anak mereka kelak.

"Iya, hati-hati ya. Belajar yang bener, jangan kebanyakan bolos mulu. Bentar lagi kan ujian kenaikan kelas"

cup!

"iya sayang"

"Jangan iya-iya doang! tapi harus bener-bener dilakuin"

"Iya ya ampun bawel banget sih istriku, jadi gemesss" Shafi melayangkan kecupan-kecupan manis di seluruh wajah istrinya.

"Ishh udah ah sana berangkat, nanti telat"

Shafi mencebik "Kalo nanti aku kangen ayang gimana?"

"Gak usah lebay, udah ah sana!"

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang