Shafiulla || 40🍁

3.1K 224 13
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



"Hai orang-orang yang beriman, Ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya."
(Q.S Al-Azhab: 41)

S Al-Azhab: 41)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Pagi ini Zhiya berangkat menuju sekolahnya diantar oleh Pak5 Amad. Shafi juga sudah berangkat menuju bandara sedari jam 4 pagi tadi.


Meskipun sebelum pergi tadi sempat ada drama terlebih dahulu, karena Zhiya yang tidak ingin ditinggal pergi. Namun setelah beberapa kali dibujuk oleh Shafi, akhirnya dengan terpaksa Zhiya mengizinkan lelaki itu pergi, walaupun sebenarnya dia tidak ikhlas.

Zhiya menghembuskan nafasnya perlahan, tidak tahu mengapa sedari tadi perasaannya tidak bisa tenang, hatinya terus gelisah. Entah memikirkan apa.

"Sudah sampai disekolah neng" ujar Pak Amad, lalu pria paruh baya itu turun dari dalam mobil dan membukakan pintu untuk majikannya.

Zhiya segera turun dari dalam mobil dan mengucapkan terimakasih pada Pak Amad.

"Makasih ya pak, Pak Amad hati-hati dijalan, jangan ngebut bawa mobilnya. Zhiya masuk dulu, Assalamu'alaikum" Zhiya menangkupkan kedua tangannya didepan dada.

"Wa'alaikumussalam, neng Zhiya juga hati-hati!" teriak Pak Amad.

Zhiya melangkahkan kakinya menuju kelas dengan santai. Memang kandungan Zhiya belum begitu besar, jadi masih bisa di sembunyikan oleh baju dan juga kerudung yang menutupinya.

"Pagii Zhiya!"Teriak shira dan shila bersamaan sambil merangkul pundak Zhiya dari kiri dan kanan.

Zhiya berjengit kaget "Ya ampun kalian ngagetin aja. pagi juga Shila, Shira" balas Zhiya seraya tersenyum manis.

"Tumben nggak bareng sama Shafi?"

"Iya, Shafi lagi keluar kota buat ngurusin kerjaannya" jawab Zhiya, sedangkan mereka berdua ber-oh ria.

"Eh ini kan masih pagi nih. Kita sarapan di kantin dulu yuk, soalnya kita berdua belum sempet sarapan di rumah tadi"ucap Shila

Mendengar itu Zhiya langsung nyengir, "Boleh tuh, aku juga masih laper sebenernya hehe"

Shira menggelengkan kepalanya "Dasar bumil"

"Shuut ihh! jangan kenceng -kenceng ngomongnya, nanti kalo ada yang denger gimana?"

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang