Shafiulla || 47🍁

2.2K 173 5
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



" Kehidupan itu cuma dua hari. Satu hari berpihak kepadamu dan satu hari melawanmu. Maka pada saat ia berpihak kepadamu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Karena keduanya adalah ujian bagimu." - Ali bin Abi Thalib

" - Ali bin Abi Thalib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁


1 minggu kemudian

Shafi menghela nafas gusar, melihat sang istri yang tidak henti-hentinya menangis sedari tadi.

"Sayang udah dong jangan nangis terus, mata kamu udah sembab banget loh"

"B-biarin hiks...biar kamu nggak usah p-pergi!" Zhiya melayangkan pukulan-pukulan kecil pada dada bidang lelaki itu.


bugh!
bugh!
bugh!

"J-jangan pergi hiks.."

Shafi menahan tangan mungil sang istri, lalu menarik perempuan itu ke dalam pelukannya sambil memberikan kecupan-kecupan kecil pada puncak kepalanya.

"shuutt.. udah ya jangan nangis"ucap Shafi dengan lembut.

"Aku di Newyork gak lama kok sayang, cuma dua minggu. Aku janji, setelah urusan aku disana selesai, aku bakal pulang secepetnya. Oke?"

Hari ini adalah hari keberangkatan Shafi menuju Newyork. Karena perusahaan milik mendiang  papanya yang berada disana, sedang ada masalah. Dan sebagai penerus perusahaan itu, mau tak mau Shafi harus ikut  turun tangan secara langsung untuk menyelesaikannya.

Zhiya menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya pada lelaki itu.

"Gak boleh hiks ..!" Rasanya tidak ikhlas jika harus berpisah dengan jarak yang sangat jauh dengan lelaki ini.


"udah dong jangan nangis lagi, masa udah mau jadi a masih cengeng" ledek Shafi

"Biarin aja! hikss.."

Shafi menangkup wajah sang istri, menghapus air mata yang masih mengalir dipipi istrinya itu dengan lembut. Lalu mengecup kedua mata milik Zhiya bergantian.

cup!
cup!

"Kasian matanya jadi sembab"

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang