Shafiulla || 34🍁

3.3K 258 5
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



"Sebaik-baik manusia ialah orang yang senantiasa mengingat Allah, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang suka mengadu domba, suka memecah belah antara orang-orang yang saling mengasihi, suka berbuat zalim, suka mencerai-beraikan manusia, dan selalu menimbulkan kesusahan.”
(HR. Ahmad)

🍁🍁🍁

Mereka semua refleks menatap seorang gadis yang sedang berdiri diambang pintu itu.

"K-kak Amel?" gumam Zhiya heran. Dia benar-benar tidak mengerti dengan ini semua, dan mengapa Amel bisa tiba-tiba ada disini?

"Lah Amel? ngapain disini?"kini giliran Arvan yang bertanya.

Amel tidak menjawab, dia langsung melangkah masuk kedalam ruangan menghampiri mereka semua.

"Gue punya buktinya, kalo cewek ini yang udah nabrak Shila dan kabur gitu aja tanpa tanggung jawab" Amel menatap lurus kearah Niken. Niken sendiri semakin dibuat ketar-ketir ditempat, sekali lagi keputusannya untuk datang kesini adalah salah! sangat salah! andai saja Niken tadi tidak usah pergi, mungkin tidak akan seperti ini. Arghh! Niken meremas kedua ujung sisi bajunya, sungguh dia benar-benar ingin pergi dari sini.


"Ini buktinya"Amel menyodorkan ponsel miliknya pada mereka, Shira dengan cepat menerimanya.

Degup jantung Niken semakin tidak karuan melihat itu. Perlahan-lahan dia memundurkan langkahnya, agar bisa kabur dari sini.

Laskar mengepalkan tangannya erat melihat video yang menampilkan kejadian kecelakaan yang menimpa Shila waktu lalu, disana terlihat seorang gadis yang turun dari dalam mobil dan berlari menghampiri Shila yang sudah tergelatak tidak berdaya dengan darah yang mengalir deras dari tubuhnya.

Tidak lama kemudian seorang lelaki dengan masker yang dipakai diwajahnya   juga ikut turun dan langsung menyeret gadis tadi untuk masuk kembali kedalam mobil, dan selang beberapa detik kemudian mobil yang ditumpangi mereka kembali melaju meninggalkan Shila yang terkapar lemah begitu saja, tanpa merasa bersalah. Benar-benar tidak punya hati!

Shira dengan cepat berjalan menghampiri gadis yang tengah menunduk ketakutan itu, lalu..

Plakk!

Suara tamparan terdengar sangat nyaring di ruangan itu, membuat suasana semakin tegang.

"Jadi lo yang udah nabrak Shila, hah?!" sentak Shira

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang