Shafiulla

Shafiulla || 56🍁

~ Bismillahirrahmanirrahim~
•
•
•
•

"Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang konsisten meskipun sedikit"
(Qoutes of the day)

🍁🍁🍁

Shira menatap nanar gerbang menjulang tinggi didepannya yang sudah tertutup rapat. Sudah berkali-kali dia berteriak dan memohon-mohon pada satpam agar mau membukakan pintu gerbang untuknya.

"Pak ayo dong bukain, masa bapak tega sih sama Shira. Lagian Shira baru kali ini kok telatnya, ayo dong pak buka," bujuk Shira.

"Gak bisa atuh neng, ini kan udah aturan sekolah. Nanti bapak yang kena marah kalo melanggar".

Shira berdecak sebal mendengar itu. Sial sekali dirinya hari ini. Semalam Shira tidak bisa tidur, karena sibuk memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa membatalkan perjodohan gila yang diluar nalar pikirannya.

Tapi karena kapasitas otak mungilnya hanya 2 gb, jadi sampai saat ini Shira masih belum menemukan bagaimana cara membatalkan perjodohan itu. Percuma saja dia begadang semalaman.

Shira menatap satpam sekolahnya dengan ekspresi wajah paling menyedihkan, biasanya Ayahnya akan langsung luluh jika dia memasang ekspresi ini. Siapa tau saja pak satpam ini juga bisa luluh, lalu tiba-tiba hatinya terketuk dan mau membukakan pintu gerbang untuknya.

Baru saja Shira hendak memulai aktingnya, suara deheman seseorang membuat dia mengurungkan niatnya.

"Ekhemm..!"

Shira mendelik sinis, begitu tau siapa manusia yang berdehem tadi.

"Telat juga?," tanya Fathan, yang menurut Shira terlalu basi.

Shira berdecih sinis. "Menurut lo?!"

"Yaudah, ayo ikut gue," tanpa persetujuan, laki -laki jangkung itu langsung menarik tangan sang gadis untuk mengikutinya.

"Heh, lo apaan si? lepasin! gak usah pegang-pegang gue!", sentak Shira, melepas kasar tangannya dari cekalan Fathan. Shira mengusap-usap tangannya sambil menggerutu pelan, terlihat dari bibirnya yang manyun-manyun.

Fathan tersenyum dalam hati.

"Yaudah sorry, sekarang ikut gue ayo," ajaknya lagi, sembari melanjutkan langkahnya.

"Dih, ogah!"

"Terserah si, kalo emang lo mau alpha,"