Shafiulla || 38🍁

2.8K 233 3
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~



Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kalinya." 

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Zhiya melangkahkan kakinya menuju kantin untuk menyusul kedua temannya yang sudah ada di sana.

"Kak tunggu!" teriak seseorang dari belakang membuat Zhiya refleks menghentikan langkahnya.

"Kak Zhiya kan?" tanya orang tadi memastikan.

Zhiya mengangguk  heran, "iya, ada apa ya?"

Adik kelas tadi menyodorkan setangkai bunga mawar pada Zhiya, membuat Zhiya mengernyit heran "ini apa?"

"Ambil aja kak, ini buat kak Zhiya. Tadi ada orang yang minta aku buat kasih bunga ini sama kak Zhiya" jelas gadis tadi

"siapa?"

"Aku kurang tau kak, yaudah aku duluan ya" ujarnya sambil berlari meninggalkan Zhiya yang terdiam ditempat.

Zhiya menatap bunga ditangannya dengan heran "Dari siapa ya?"

"Loh ada kertasnya" gumam Zhiya.

'Taman belakang sekarang!'

"Taman belakang? "

Zhiya menggedikan bahunya acuh " orang iseng kali ya, yaudah lah" gumamnya acuh dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin. Tapi baru satu langkah, Zhiya kembali berhenti.

"isshh, tapi aku penasaran. Kesana aja kali ya?" gumamnya.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Zhiya memutuskan pergi ke taman belakang tadi untuk melihat ada apa di sana daripada mati penasaran, pikirnya.

Sesampainya disana, Zhiya kembali mengernyit heran karena dia tidak menemukan seseorang pun disana selain dirinya sendiri.

"Gak ada siapa-siapa" gumam Zhiya.

Dia menghembuskan nafasnya kasar, "Bener kan, ini cuma orang iseng" Kesal Zhiya sambil berbalik badan hendak meninggalkan taman.

"Aku suka sama kamu"

Zhiya yang hendak melangkah pergi langsung mengurungkan niatnya, begitu samar-samar mendengar suara seseorang. Karena penasaran, dia perlahan berjalan mendekati asal suara tadi.

Shafiulla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang