03. Sekolah

9.9K 445 12
                                    

Cerita ini fiksi dan jika menemukan kesamaan cerita, nama tokoh, dan sebagainya itu adalah bentuk ketidaksengajaan. Mohon untuk jangan memplagiat, menyebarkan cerita tanpa izin atau menyebarkan cerita tanpa mencantumkan nama penulis. Ingat! Ini hanyalah cerita fiksi, jangan sampai terbawa perasaan ke dunia nyata.

Sebagai bentuk dukungan kalian bisa meninggalkan vote dan juga komentar.

"Itu yang ngingetin pacarnya makan, tapi nggak ngingetin pacarnya minum maksudnya apa? Biar seret terus mati, hah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu yang ngingetin pacarnya makan, tapi nggak ngingetin pacarnya minum maksudnya apa? Biar seret terus mati, hah?"

"Rexona aja setia setiap saat masa elo masih selingkuh, malu sama ketek!"

"Udah dichat panjang kali lebar, nyari topik ampe ngeden masa cuma dibalas oke, lo kira gue RCTI!"

Pemuda dengan tampilan seragam urakan itu menggelengkan kepalanya pelan, kemudian menyumpal telinganya dengan earphone. Kepalanya pagi-pagi begini sudah pusing mendengar ocehan para teman maksiatnya yang tidak berfaedah.

Nevan, Reval, Gabril, Davian, dan Zean. Mereka berlima berjalan di koridor sekolah menuju ke kelas masing-masing dengan penampilan yang sangat jauh dikatakan sebagai anak sekolahan. Apalagi rambut Davian yang begitu mencolok berwarna purple, katanya biar mirip sama rambut IU pas di MV Blueming.

"Cinta bertepuk sebelah tangan emang udah biasa, lo pernah nggak cinta dalam diam plus beda keyakinan?"

"Satu kata untuk Gabril!"

"Miris!"

Mendengar sahutan teman-temannya membuat Gabril membuang napasnya panjang, matanya yang indah itu tanpa sengaja menangkap sosok seorang gadis berseragam SMA. Rok yang panjang, lengan seragam yang panjang, jangan lupakan kerudung yang menutupi dada gadis itu. Adem setiap melihat gadis itu, tetapi lagi dan lagi kenyataan menyadarkan Gabril bahwa cintanya tak bisa bersatu.

"Sing sabar, jodoh mah moal ka mana." Reval menepuk-nepuk pundak Gabril, menatap sahabatnya itu dengan kasihan.

"Kalau lo nggak bisa bersatu sama dia. Tenang, masih ada gue yang ikhlas lahir batin buat jadi suami dia," lanjutnya.

Gabril mendesis, menunjukkan tatapan sinis kepada Reval. "Meski gue sama dia nggak bisa bersatu, tapi amit-amit juga kalau lo yang jadi suaminya nanti. Gue ancurin pernikahan kalian!"

"Nevan! Nevan!"

Sang pemilik nama membalikkan badannya, melihat seorang gadis berambut sepinggang berlari ke arahnya dengan membawa sekotak tupperware berwarna biru muda.

"Nih! Aku buatin nasi goreng spesial buat kamu, pagi-pagi banget aku bangun sampe jari aku luka buat bikin ini." Gadis itu menyodorkan tupperware itu kepada Nevan dengan senyuman manisnya.

Nevan mengambilnya membuat si gadis senang bukan main. "Val, katanya lo masih lapor belum kenyang, 'kan?"

Reval menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang