08. Mengambil Kesempatan

8.7K 437 11
                                    

Wattpad eror dari kemarin, takut banget nggak bisa buka Wattpad lagi 😵

Komennya atuh :(

Beberapa hari sudah berlalu sejak malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari sudah berlalu sejak malam itu. Nevan kembali ke sekola dengan wajahnya yang sudah sembuh dari luka-luka yang Allen berikan, begitu pula dengan Airin.

Ngomong-ngomong, rencana untuk pernikahan Nevan dan Airin akan secepatnya diselenggarakan. Kedua orang tua Nevan ingin sesegera mungkin pernikahan itu dilaksanakan, Allen saja sampai heran sendiri yang melihat begitu antusiasnya sepasang suami-istri itu. Allen bahkan bertanya-tanya, apakah mereka tidak merasa marah kepada Nevan yang sudah merusak adiknya? Atau tidak ada niatan untuk mencoret nama Nevan dari kartu keluarga. Darendra dan Aliana memang pasangan ajaib.

Sementara itu, seorang gadis berjalan dengan sedikit tergesa di koridor sekolahnya. Niat hatinya berangkat pagi-pagi agar tidak bertemu dengan sosok itu yang bisa saja menggoyahkan pertahanannya.

"Icha! Alisca!"

Sang pemilik nama menghentikan langkahnya, berbalik menatap pemuda yang lima langkah jauh di depannya.

"Apa?" tanyanya dengan buku paket sejarah di tangannya.

"Kamu udah hindari aku selama dua hari, apa aku ada salah sama kamu?" Gabril bertanya dengan nafas yang sedikit tak beraturan sebab tadi ia berlari untuk mengejar Alisca atau gadis yang kerap disapa Icha.

"Itu sudah seharusnya, kita ke depannya jangan terlalu sering berinteraksi," jawab Alisca.

"Kenapa?" Gabril kembali bertanya.

Mendengar pertanyaan Gabril, Alisca tersenyum miris. "Kamu tanya kenapa? Tanpa aku jelaskan pun kamu pasti sudah tahu jawabannya."

"Icha, aku su--"

"Cukup! Jangan pernah bilang kayak gitu lagi! Gabril, aku mohon sama kamu. Ini salah, semua ini nggak benar!" Alisca sedikit meninggikan nada bicaranya, untung saja di koridor sekolah sepi, belum ada murid lain yang datang ke sekolah.

Gabril mengembuskan napas panjangnya. "Di dunia ini nggak ada yang tidak mungkin, Icha."

"Gabril, apa harus kita egois dengan cara meninggalkan agama kita hanya untuk cinta? Kita nggak salah mencintai seseorang, tapi jangan sampai cinta kita untuk manusia lebih besar daripada cinta kepada Tuhan sampai-sampai rela meninggalkan agamanya." Alisca menjeda ucapannya untuk mengatur nafasnya. Degup jantungnya berpacu hebat saat Gabril akan mengatakan tiga kata yang tak mau ia dengar.

"Dan kamu tadi bilang, di dunia ini nggak ada yang tidak mungkin. Tapi, cinta kita tidak akan mungkin bisa bersatu. Kalaupun kamu percaya akan adanya keajaiban, memangnya keajaiban apa yang kamu maksud? Mulai sekarang, kita saling jaga jarak, lupain semua perasaan itu. Aku yakin, suatu hari, kita akan sama-sama bahagia." Alisca mengakhiri perkataannya, ia berbalik dan meninggalkan Gabril yang masih berdiri mematung di tempat.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang