Cerita ini fiksi dan jika menemukan kesamaan cerita, nama tokoh, dan sebagainya itu adalah bentuk ketidaksengajaan. Mohon untuk jangan memplagiat, menyebarkan cerita tanpa izin atau menyebarkan cerita tanpa mencantumkan nama penulis. Ingat! Ini hanyalah cerita fiksi, jangan sampai terbawa perasaan ke dunia nyata.
Sebagai bentuk dukungan kalian bisa meninggalkan vote dan juga komentar.
Hal pertama yang Nevan dengar adalah suara tangisan. Ia mengernyit dan mendengus pelan, siapa yang menangis di pagi-pagi buta seperti ini dan mengganggu tidur nyenyaknya.
Nevan menggeliat, ia membalikkan badannya ke samping yang langsung disuguhkan dengan punggung polos seseorang.
"Astaghfirullah!" Nevan sontak bangun dan kembali terkejut melihat dirinya yang tak memakai sehelai benang pun.
Ingatannya kembali berlayar di kejadian semalam, di mana dirinya menggauli gadis polos yang bukan istri sahnya. Sial! Kenapa nasibnya harus seperti ini? Apa yang harus ia lakukan? Tanpa sadar Nevan sudah merusak kepercayaan yang Allen berikan untuknya.
Menjaga permata Allen yang malah Nevan hancurkan.
Matanya mengamati sekitar, kemudian mengambil pakaiannya dan langsung memakainya. Nevan mengambil dress hitam milik Airin, kembali naik ke atas ranjang dengan posisi Airin membelakanginya.
"Airin!" panggilnya dengan lembut seraya menyentuh lengan gadis ah wanita itu.
Airin yang masih terisak mendongak menatap Nevan, ia berbalik untuk sepenuhnya menatap Nevan.
"Ini pakai dress-nya, jangan nangis, ya." Nevan dengan pelan mengusap pipi Airin guna menghilangkan jejak air mata itu.
"Kak Nevan sakit," adunya seraya menunjuk bibirnya yang bengkak.
"Ini juga." Airin beralih menunjukkan beberapa kissmark yang Nevan buat semalam.
Melihat itu Nevan meringis, tanda merah keunguan itu ternyata banyak juga. Seganas itukah ia semalam?
"Pake dulu dress-nya, sini duduk."
Airin menggeleng pelan. "Enggak mau, bawah Airin sakit."
"Sini, gue bantu."
Berkat bantuan Nevan, akhirnya Airin bisa duduk dengan tegak. Nevan membantu memakaikan dress itu ke tubuh Airin, tetapi ia berpikir sejenak. Jika Airin keluar dengan memakai dress ini yang ada orang-orang terfokus dengan bulatan-bulatan kecil merah keunguan.
Laki-laki itu berdiri, lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menemukan jubah handuk.
"Pakai ini juga." Lagi, Nevan membantu Airin memakai jubah handuk itu.
"Bisa jalan nggak?" tanyanya yang dibalas gelengan pelan.
Nevan menghela nafasnya, merasa sangat bersalah dengan apa yang sudah ia lakukan sampai Airin tak bisa berjalan. Ia juga bingung harus mengatakan apa kepada Allen, tapi yang pasti ia akan dihajar habis-habisan oleh laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓
Teen FictionBagaimana pemuda dingin ketua geng motor itu memperlakukan istri polosnya? HIGH RANGKING anakgengmotor #1 cintasma #1 goodboy #8 hamilmuda #5 polos #4 lovestory #2