32. Kerja Lembur Bagai Kuda

4.1K 221 9
                                    

Nevan menatap dengan nanar dompetnya yang mulai menipis, hanya ada beberapa lembar uang merah di dalam dompet itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nevan menatap dengan nanar dompetnya yang mulai menipis, hanya ada beberapa lembar uang merah di dalam dompet itu. Ia sepertinya harus mencari kerja, ada banyak kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi. Belum lagi sekarang Airin tengah hamil, banyak hal yang sangat Airin mau. Belum lagi biaya untuk persalinan nanti, meski masih lama tapi ia harus mulai menabung dari sekarang.

"Iya, sih, emang anak orang kaya. Tapi, berasa miskin banget gue," gumamnya seraya memijat pangkal hidungnya.

Laki-laki itu memasukkan dompetnya ke dalam saku celana jeans yang ia kenakan, kemudian mengambil jaket kebangsaan Drave. Tak lupa ia juga mengambil kunci yang ada di atas nakas.

"Airin, aku pergi dulu sebentar," pamitnya kepada Airin yang tengah memotong buah di dapur.

Allen yang mendengar itu bertanya, "Mau ke mana? Malem-malem kayak gini malah ninggalin istri sendirian di rumah."

Menghela nafasnya, setelah menikah dengan Airin, Allen menjadi hobi mengomeli dirinya. Padahal dulu, Allen adalah laki-laki dingin yang jarang bicara. "Bentar doang, lagian Bang Allen ada di sini juga. Sebelum Bang Allen pergi, Nevan pasti udah pulang."

"Ya, udah sana. Tapi, nanti pulangnya bawa martabak rasa cokelat, ya?" pinta Airin yang dibalas anggukan oleh Nevan, kemudian laki-laki itu pergi.

Melihat kepergian Nevan membuat Allen berdecih, laki-laki berusia 25 tahun itu pun melanjutkan acara menonton televisi.

Sementara itu, Nevan membelah jalanan ibukota dengan menaiki motor ninja kesayangannya. Ia melajukan kecepatan motor di atas rata-rata, sudah lama ia tidak ngebut-ngebutan di jalanan seperti ini. Mumpung jalanannya juga sepi, jadinya ia memakai kesempatan itu.

Beberapa menit di perjalanan, Nevan memarkirkan motornya tepat di halaman depat basecamp B milik Drave. Ia langsung melangkahkan kakinya setelah melepaskan helm full face miliknya.

"Eh, Pak Ketu! Tumben ke sini, biasanya juga kelonan sama bini," ucap Reval yang menyambut kedatangan Nevan.

Mendengar itu Nevan mendengus, kemudian mengambil duduk di samping Zean. "Ngomong-ngomong, kalian punya saran tempat kerja yang lagi cari lowongan nggak?"

"Gue, Bang!" Cana mengangkat tangannya dengan heboh, "Tante gue butuh pekerja cowok, dia bakalan gaji lima juta per malam."

Davian yang mendengar itu tertawa. "Anjir! Lo nyuruh si Pak Ketu jadi gigolo tante lo? Hahaha!"

"Hah? Enggak tahu juga gue, intinya digaji lima juta per malam," balas Cana dengan polos.

Zean menggeleng-gelengkan kepalanya, "Emangnya buat apa? Mau kerja?"

Nevan menganggukkan kepalanya, "Iya, uang gue menipis."

"Enggak nyangka gue, anak konglomerat ternyata uangnya bisa menipis juga." Gabril menatap Nevan tak percaya.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang