27. Momen Uwu

4.8K 252 0
                                    

Sebenarnya Nevan sudah merasa lebih baik lagi ini, tapi Airin memaksa dirinya untuk jangan pergi ke sekolah terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Nevan sudah merasa lebih baik lagi ini, tapi Airin memaksa dirinya untuk jangan pergi ke sekolah terlebih dahulu. Katanya lagi masa pemulihan. Arin sendiri lebih memilih untuk berangkat ke sekolah, perempuan itu takut terlalu banyak tertinggal pelajaran.

Saat di sekolah tadi ada ulangan dadakan dan hal itulah yang menjadi alasan kenapa sekarang Airin uring-uringan sepulang sekolah. Nevan yang tidak tahu apa-apa malah kena imbasnya.

"Airin, kamu kenapa? Dari tadi marah-marah mulu, kamu lagi dapet?" tanya Nevan yang sedang duduk di sofa.

Sedangkan Airin sendiri tengah duduk di sofa single sembari memakan camilan singkong, jangan lupakan wajah cemberutnya. "Airin nggak kenapa-napa, nggak lagi dapet juga."

"Terus kenapa?" tanya Nevan lagi.

Perempuan itu menaruh bingkisan keripik singkong ke atas meja sembari menghela nafas, lalu beralih duduk di samping suaminya. "Tadi ada ulangan matematika dadakan, Airin belum siap terus pas nilainya udah ada, nilai ulangan Airin sangat-sangat kurang bagus. Padahal Airin udah berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik, tapi tetep aja nggak sebagus punya orang lain."

Nevan dengan lembut mengusap kepala istrinya. "Itu bagus, kamu udah berusaha yang terbaik."

"Tapi, hasilnya jelek! Airin nggak suka, malah jadi kesel!" Airin bersidekap dengan wajah ditekuk.

"Airin, semua orang di dunia ini selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai targetnya. Tanpa kamu tahu mereka yang dapat nilai bagus juga suka berusaha, belajar yang rajin, dan terus mengulang-ulang materi sebelumnya," kata Nevan dengan pelan agar Airin bisa memahami ucapannya.

"Meski emang agak menyebalkan, ketika kita melakukan yang terbaik tanpa orang tahu tapi hasilnya masih tetap sama dan hal itu bikin kita muak terus bosen," lanjutnya.

Laki-laki yang memiliki nama panjang Nevan Xander Calvin itu merangkul pundak istrinya. "Dulu aku juga pernah bosen terus-terusan belajar tapi nggak mencapai target, ada pikiran buat berhenti belajar dan sekolah. Tapi balik lagi, ada orang tua yang udah susah-susah biayain dan pengin lihat anaknya lulus atau jadi sarjana nantinya."

"Itu yang bikin aku bertahan sampai sekarang," sambungnya sembari mencubit pelan hidung Airin.

Nevan menengadah, menatap langit-langit apartemen sembari berlayar mengingat masa lalunya. "Kadang suka mikir, kenapa orang lain kelihatan baik-baik saja? Sedangkan aku nggak, kenapa orang lain bisa dengan mudah dapet nilai? Kenapa orang lain kehidupannya tenang tanpa ada masalah? Kenapa orang lain selalu bahagia?"

"Tapi ternyata, semua pertanyaan itu salah. Mereka sama seperti kita yang memiliki masing-masing ujian hidup, tapi mereka pandai menyembunyikannya dan diam-diam menyelesaikan masalah. Kita tidak menyadari hal itu karena kita terlalu banyak mengeluh akan semuanya dan selalu merasa bahwa dunia itu nggak adil." Nevan masih melanjutkan perkataannya dengan Airin yang setia mendengarkan setiap kata demi kata yang suaminya lontarkan.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang