1310 word
"Sejak kapan lo kerja jadi kayak gini?"
"Sekitar tujuh atau delapan bulan, maybe."
"Berapa yang lo dapet? Semalam dapet berapa?"
"Ngapain lo tanya? Emangnya lo bisa kasih gue berapa? Peduli amat lo soal hidup gue!"
Mendengar jawaban Diandra membuat Davian berdecak kesal, "Dian, gue tahu ini bukan urusan gue. Mau lo jadi lonte, jablay, jalang, itu emang bukan urusan gue. Tapi, sebagai seorang teman yang baik dan selalu perhatian kepada kawan-kawannya gue pengen tahu alasan dibalik lo ngelakuin hal kayak gini. Gue tahu lo orang yang bukan dengan sukarela kerja jadi cewek pemuas nafsu laki-laki."
Diandra mengalihkan pandangannya dari Davian, ia diam tak menjawab apapun.
Melihat respon Diandra membuat Davian menghela nafasnya, "Gue tahu lo pasti terpaksa, coba cerita sama gue. Ada apa? Lo nggak baik-baik aja, 'kan?"
Pertahanan Diandra akhirnya runtuh, gadis itu tak mampu menahan air matanya. Dengan deras liquid bening itu lolos meluncur dari kelopak matanya. "I-iya, gue terpaksa, gue terpaksa harus lakuin hal ini. Gue lagi butuh uang, gue nggak tahu harus kayak gimana lagi buat cari uang."
"Kenapa lo nggak bilang sama gue? Kenapa nggak bilang sama temen-temen yang lain? Kita pasti bakal bantuin lo kalau lo bener-bener butuh uang, selama ini lo anggap gue ini apa?" Davian lagi dan lagi bertanya, ia masih tak habis pikir dengan apa yang Diandra lakukan.
"Apa meminjam uang dari teman jauh lebih sulit dibandingkan harus ngerendahin diri sendiri?" lanjutnya.
Gadis itu mendongak, menatap Davian dengan mata berkaca-kaca. "Enggak, gue melayani pelanggan gue bukan seperti yang lo pikirin."
"Terus?" Davian bertanya seraya mengangkat satu alisnya.
"Gue bukan jadi temen tidur atau pemuas nafsu, tapi jadi semacam pacar satu malam."
"Apa?"
"Iya, kayak jalan-jalan bareng, pergi ke club bareng, gandengan tangan, makan bareng."
Mendengar itu Davian memijat pangkal hidungnya. "Kalau dengan jadi pacar pura-pura selama satu malam lo bisa dapet duit, kenapa lo nggak minta sama gue?"
"Apa?" Diandra mengernyit heran.
"Gue nggak akan jadiin lo pacar pura-pura, tapi pacar beneran!"
•°•°•
Setelah pembagian raport kemarin, para anggota inti Drave berkumpul di apartemen Nevan hanya untuk sekedar nongkrong saja. Sekalian juga ngumpul-ngumpul sebelum besok acara perpisahan.
"Liburan kali ini rencananya kalian mau ke mana?" Gabril bertanya sebagai pembuka pembicaraan.
"Palingan juga gue pulang kampung ke Bandung, kebetulan juga ada sepupu yang mau ngadain acara resepsi pernikahan di sana." Reval menjawab sembari memasukkan keripik singkong ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓
Teen FictionBagaimana pemuda dingin ketua geng motor itu memperlakukan istri polosnya? HIGH RANGKING anakgengmotor #1 cintasma #1 goodboy #8 hamilmuda #5 polos #4 lovestory #2