20. Kebenaran

5.1K 289 3
                                    


Jangan lupa vote dan komentar, mau, deh, akrab sama kalian 😗🌻


Nevan pulang ke rumah orang tuanya pagi ini sebentar untuk membawa beberapa baju juga buku paket pelajaran miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nevan pulang ke rumah orang tuanya pagi ini sebentar untuk membawa beberapa baju juga buku paket pelajaran miliknya. Laki-laki itu mencari di lemari buku yang ada di ruangan kerja Ayahnya, entah mungkin karena gabut atau apa Darendra membaca buku pelajaran miliknya.

"Nevan, kamu 'kan udah nikah. Udah ada istri yang perlu kamu nafkahi, dan sekarang kalau mau cari kerja belum lulus SMK itu susah. Gimana kalau kamu belajar bisnis dulu sama Ryan?" Tentu saja Darendra akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membujuk putranya.

"Nevan, jawab, dong! Kamu nggak kasihan apa sama Airin yang nggak kamu nafkahi," lanjutnya dengan nada kesal.

Mengembuskan napasnya panjang, Nevan berbalik menatap sang ayah. "Airin nggak sesusah itu meski Evan nggak kerja sekarang, lagian Evan masih ada tabungan."

Darendra berkacak pinggang, menatap putranya yang mengotak-atik lemarinya yang mencari buku. "Nevan, kamu itu sekarang anak Ayah satu-satunya. Kamu yang nantinya akan menjadi pewaris perusahaan keluarga Calvin."

"Bukannya ada Bang Ryan? Sekarang dia 'kan yang pimpin perusahaan? Kenapa harus susah-susah maksa Evan, sih?" tanya Nevan yang juga ikutan kesal.

"Kamu tahu sendiri, hanya anak laki-laki dari putra sulung yang sah untuk menjadi pewaris perusahaan keluarga Calvin. Ryan itu cuma sementara, setelah kamu jadi pewaris sah, Ryan bakalan langsung pergi ke London," kata Darendra yang masih belum menyerah untuk membujuk putranya.

Nevan hanya diam saja, meneruskan mencari dua buku pelajarannya yang belum ditemukan.

Pria paruh baya itu bersidekap. "Kamu harus inget, Nevan. Mau tak mau, cepat atau lambat, kamu yang akan menjadi pewaris sah perusahaan keluarga Calvin."

Setelah mengatakan itu Darendra pergi meninggalkan Nevan yang memasang muka datarnya. Nevan benar-benar tak suka dengan bisnis, pernah sewaktu dirinya berumur sepuluh tahun diajarkan bisnis. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, Nevan menjadi muak dengan dunia bisnis. Karena ia pun ingin melakukan pekerjaan sesuai kemampuannya.

"Ngapain juga harus nurutin orag kolot itu? Padahal nggak harus gue juga yang jadi pewaris perusahaan keluarga," gerutunya dan hal itu membuat Nevan tak sengaja menjatuhkan satu buku novel bergenre romantis.

Nevan menggelengkan kepalanya dengan tingkah laku sang ayah, bagaimana bisa seorang CEO membaca novel romantis? Sungguh ajaib!

Ketika mengambil buku novel itu, satu lembar foto terjatuh dari novel itu. Nevan melihat ada dua bayi perempuan kembar di foto itu, dan di belakang foto ada tulisan nama juga tanggal dan waktu lahir bayi perempuan kembar itu.

"Meisha dan Keisha?" Nevan membaca tulisan itu dengan pelan. Ia mengernyit, maksudnya ini apa? Kakaknya memiliki saudara kembar? Kenapa ia tidak tahu?

Sesaat Nevan teringat dengan sesuatu. "Jangan-jangan ... Asisten Bang Allen itu, saudari kembarnya Kak Meisha?"

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang