19. Tamu Tak Diundang

5.4K 285 0
                                    

Jangan lupa vote dan komentar 🌻

Liburan semester tunggal satu Minggu lagi, kemarin sore Nevan dan Airin memilih untuk kembali pulang dari puncak sebab Airin yang sudah sangat merindukan klakson kendaraan saling bersahutan di jalan ketika macet, juga dengan bau polusi kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liburan semester tunggal satu Minggu lagi, kemarin sore Nevan dan Airin memilih untuk kembali pulang dari puncak sebab Airin yang sudah sangat merindukan klakson kendaraan saling bersahutan di jalan ketika macet, juga dengan bau polusi kota.

Sekarang sore hari, Airin dan Citra yang baru pulang liburan sedang menghabiskan waktu berdua dengan berbincang di kafe. Sekitar pukul 4 sore Citra pulang dijemput oleh Zean dan Airin pun sedang menunggu Nevan menjemputnya di kafe.

Sembari menunggu, perempuan itu memesan Fruit Yogurt minuman kesukaannya, dan tanpa dirinya tahu ada seseorang yang mencampur sesuatu kepada minumannya secara diam-diam.

"Ini minumannya, silakan dinikmati!"

Airin tersenyum ramah, kemudian meminum pelan Fruit Yogurt itu. Ia ingin menikmati minuman kesukaannya dengan tenang dan damai sebelum Nevan datang.

"Kak Nevan lama banget, sih, biasanya kalau sore gini nggak macet, kok," gumamnya seraya melirik jam di ponselnya.

"Airin!"

Sang pemilik nama menoleh ke arah pintu masuk kafe, ada Nevan yang melambaikan tangannya di sana. Mata Airin berbinar dengan senyuman mengembang, sebelum berlari ke arah suaminya, Airin meminum kembali minumannya hingga tersisa sedikit.

"Lama, ya? Maaf, tadi ke sini pake motor Reval malah motornya tiba-tiba mogok," ungkap Nevan yang tak mau membuat istrinya berpikiran yang tidak-tidak.

"Enggak apa-apa, kita pulang sekarang. Badan Airin rasanya panas, nggak enak," katanya dengan jujur. Airin merasa tubuhnya tiba-tiba saja panas, rasanya ingin berendam di kolam es batu.

"Kamu sakit?" tanya Nevan seraya menempelkan punggung tangannya di kening Airin.

Airin menurunkan tangan Nevan dari keningnya sembari perempuan itu menggeleng pelan. "Enggak, Airin nggak sakit. Tapi, badan Airin rasanya aneh, Airin nggak tahu kenapa."

Nevan mengamati istrinya, pipi perempuan itu memerah dengan tatapan mata sayu. Kemudian, Nevan menyadari satu hal, ia langsung mengumpat dan mengamati sekitar. Tidak ada orang yang mencurigakan di dalam kafe, hanya ada satu mahasiswa yang sibuk dengan laptop, satu pasangan yang sedang bercanda, juga seorang anak yang sekitarnya masih SMP sedang membaca buku novel. Lalu, penjaga kasir yang kebosanan memainkan ponsel.

"Ayo, kita pulang!" Nevan membawa Airin menuju di mana motor Reval terparkir, tadi sudah diobati di bengkel.

•••

Malam hari tiba-tiba saja Nevan kedatangan tamu, para anggota inti Drave datang bertamu ke rumah Allen. Sementara Allen sendiri, laki-laki itu begitu sangat betah berada di kantor, bercumbu dengan berkas dan dokumen pekerjaannya. Eh, jangan lupakan juga dengan asistennya. Ngomong-ngomong, Nevan belum menanyakan soal asisten itu kepada Allen.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang